Ada kriteria dan bobot nilai yang harus dipenuhi kedua kandidat wagub yang nantinya akan dipilih oleh DPRD DKI Jakarta.
PKS sempat mengancam akan mematikan mesin partai untuk pilpres 2019 jika jatah wagub DKI jatuh ke Gerindra.
Rabu (2/1/2019) kemarin PKS telah mengajukan tiga nama kadernya ke Gerindra.
Baca: Kronologi Tewasnya Wanita Paruh Baya Disantap Hewan Peliharaan Sendiri, Tragis!
Baca: Jadwal Pendaftaran PPPK Hanya Seminggu, Tes 23 Februari, Pengumuman Maret, Ini Formasi Lengkapnya
Selain mantan Wakil Wali Kota Bekasi Ahmad Syaikhu dan Sekretaris Umum DPW PKS DKI Jakarta Agung Yulianto yang sudah ditunjuk beberapa waktu lalu, ada pula anggota DPRD DKI Jakarta Abdurahman Suhaimi.
Ketiganya akan mengikuti uji kepatutan dan kelayakan atau fit and proper test yang digelar PKS dan Gerindra.
Dua penguji dari Gerindra yakni Wakil Ketua DPD Gerindra Syarif dan peneliti LIPI Siti Zuhro.
Dua lainnya dari PKS yakni pengamat politik dari UNJ Ubedilah Badrun dan pakar kebijakan publik Eko Prasojo.
Anies Terima Siapapun yang Ditentukan DPRD
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan angkat bicara soal pilihannya terkait calon wakil gubernur (cawagub) yang akan mendampingi dirinya.
Hal itu ia sampaikan saat menjadi narasumber dalam program 'Mata Najwa' Trans 7, Rabu (14/11/2018).
Awalnya, pembawa acara Najwa Shihab menanyakan cawagub yang menarik hati Anies Baswedan.
"Seharusnya kuncinya di tangan Gubernur Jakarta Mas Anies, siapa yang menarik hati anda, mas?" tanya Najwa Shihab.
Menanggapi hal itu, Anies Baswedan mengatakan jika cawagub DKI adalah hasil penunjukkan yang sudah ditetapkan Dewan Pimpinan Rakyat Daerah (DPRD) .
"Ada dua model, ada hasil pemilihan dan hasil penunjukkan. Ini (cawagub DKI) bukan hasil pemilihan, ini nanti adalah hasil penujukkan yang kemudian ditetapkan oleh dewan," kata Anies Baswedan.
"Jadi posisi saya adalah pengguna, user. Saya menjadi pimpinan dan saya akan diberikan wakil yang diputuskan oleh dewan. Karena itu bukan selera saya saya setuju apa tidak, ini keputusan politik, fakta," imbuh dia.