Laporan wartawan Tribun-Timur, Saldy
TRIBUN-TIMUR.COM,MAKASSAR - Wakil Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman tak bisa menahan tawa di hadapan Plt Kadis Kesehatan Sulsel dr Bahtiar Baso dan Deputi BPJS Sulselbar I Made Pujayasa di acara Rapat Bersama Direksi Rumah Sakit se-Sulsel dan BPJS Kesehatan di Hotel Claro, Jl AP Pettarani, kota Makassar, Rabu (6/2/3019).
Hal tersebut terjadi saat Andi Sudirman meminta para kepala rumah sakit untuk unjuk tangan jika klaimnya belum dibayar oleh BPJS Kesehatan.
"Ayo, siapa disini yang belum dibayar klaimnya oleh BPJS Kesehatan," tanya Sudirman kepada peserta rapat, yang tak lain adalah kepala rumah sakit se-Sulsel.
Nyaris seluruh perwakilan rumah sakit saat itu angkat tangan sembari menyebut 'saya pak'.
Tawa Sudirman pun pecah.
Di forum itu ia berharap kepada BPJS Kesehatan agar klaim rumah sakit ini bisa segera di bayarkan.
Ia mengakui banyak kritikan yang masuk terkait mekanisme pembayaran klaim BPJS yang molor hingga berbulan-bulan.
Meski begitu sudah ada beberapa masukan yang masuk untuk solusi pembayaran klaim BPJS yang mangkrak.
Usulan itu akan diteruskan ke pusat. Salah satunya, seperti yang dikemukakan Deputi BPJS Sulselbar Tramal, I Made Pujayasa, yang menawarkan skema pinjaman di bank.
"BPJS sendiri loh yang minta. Jadi mereka mewacanakan minta pinjaman ke bank untuk menalangi tunggakan pembayaran. Bukan rumah sakit yah," kata Andi Sudirman.
Lanjutnya, ia menekankan kepada BPJS untuk tetap melayani kesehatan seluruh warga miskin di Sulsel yang hingga saat ini belum sepenuhnya tercover.
"Saya kantongi data, masih ada sekitar 300 ribu warga miskin yang belum tercover jaminan kesehatannya. Ini ke depan harus diperhatikan," tegas Andi Sudirman.
Sementara itu, Deputi BPJS Sulselbar I Made Pujayasa mengatakan salah satu keterlambatan pembayaran klaim, yakni kadang ditemukan ada rumah sakit yang tidak melengkapi syarat pembayaran sehingga proses kembali diulangi.
Ia menjelaskan klaim yang harus dibayarkan melampaui kemampuan anggaran yang disiapkan. Karena itu, BPJS perlu membuat strategi ke depan yang lebih efisien