Pada Desember 2018 lalu, Ratna memperkenalkan Tika pada Saing, di kampung sebelah Desa Bontokatute, Desa Gantarang, Kecamatan Sinjai Tengah.
Tak butuh waktu lama, Saing langsung jatuh hati pada Tika.
Kakek yang hanya tinggal berdua dengan istri di rumah ini menyampaikan keinginan menjadi ayah dari anak Tika.
Saing sudah puluhan tahun membina rumah tangga, namun belum dikaruniai anak.
Istrinya lumpuh.
Dia juga berharap setelah menikah, Tika bisa membantu merawat istrinya.
“Karena kasian dia menjanda lama, akhirnya lamaran itu kami terima dan Tika juga sudah merestui ia dilamar oleh Puang Saing,” kata Ratna, kemarin.
Tika pun sepakat menjadi istri kedua Saing.
Tika hanya tersipu malu mendengar cerita Ratna di teras rumah panggung di tengah hutan cengkih dan pohon aren Coddong.
Uang Panaik
Saing menikahi Tika disertai uang panaik Rp 25 juta.
Maharnya sebuah kebun cengkih.
Keluarga Saing dan keuarga Ratna sepakat kebun itu juga akan dimiliki Tika.
“Isinya hanya dua pohon cengkih, tapi perjanjian kami kebun itu milik Tika termasuk akan dibuatkan rumah di kebun itu,” kata Ratna.(*)