Laporan Wartawan Tribun Timur, Ari Maryadi
TRIBUN-TIMUR.COM, SUNGGUMINASA- Sebanyak enam sekolah di wilayah dataran tinggi Kabupaten Gowa terpaksa diliburkan hingga, Selasa (29/1/2019).
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Gowa Salam, keputusan ini diambil lantaran akses jalur di wilayah enam sekolah tersebut terputus.
Para siswa tak bisa berangkat ke sekolah lantaran jalan tertutup material longsor.
"Enam sekolah ini terkena dampak bencana tidak langsung. Anak-anak tidak punya akses ke sekolah," kata Salam kepada Tribun Timur, Selasa (29/1/2019).
Salam melanjutkan, anak-anak terdampak banjir dan longsor juga mengalami trauma.
Mereka membutuhkan pemulihkan berupa trauma healing.
"Kami telah memberi surat kepada sekolah yang mendapat musibah bencana tidak langsung ini, diliburkan sampai batas waktu yang tidak ditentukan," kata Salam.
Sekolah terdampak masih berpotensi bertambah.
Sebab Disdik belum melakukan pendataan sekolah di wilayah kecamatan Bungaya dan Manuju akibat jalur yang masih sulit diakses.
"Manuju dan Bungaya belum ada akses sama sekali. Minus dua kecamatan tersebut sampai sekarang," tandas Salam.
Pemberian Trauma Healing
Menurut Salam, Dinas Pendidikan Kabupaten Gowa saat ini sedang melakukan pemulihan trauma anak-anak terdampak banjir dan Longsor.
"Yang kita lakukan adalah kegiatan pemulihkan trauma mental anak. Tim ini melibatkan psikologi UNM serta Unicef melakukan trauma healing di posko pengungsian," tambah Salam.
Hal senada juga disampaikan Kepala Seksi Kesejahteraan Sosial Anak Dinsos Gowa, Asrianty.