Sehingga aroma dan nuansanya tak beda dengan Hari Jadi Kabupaten Kota se-Tana Luwu.
Padahal seharusnya hajatan Kedatuan Luwu yang dimandatkan keempat kabupaten kota akan Hari Jadi Luwu dan Perlawanan Rakyat Luwu ini, kehadirannya setiap tahun terasa sampai ke Rakyat Luwu.
Paling tidak mengajak rakyat Luwu sama sama berpartisipasi memeriahkan hajatan akbar yang digilir setiap tahunnya diempat Kabupaten/Kota Setana Luwu.
Dengan mengibarkan bendera merah putih disetiap halaman rumah juga mengunakan pakaian hadat disetiap instansi pemerintahan, dan swasta.
Besar harapan semoga ada progres dari tahun ke tahun setiap hajatan HJL dan HPRL. Sehingga membantu kita semua sebagai wijanna Luwu lebih mengenal jati diri identitas kita sendiri.
Nuansa kehadirannya terasa sampai ke rakyat Luwu dan nemotivasi pemerintah kita untuk nenyatukan kesepakatan pembangunan disegala bidang untuk Tana Luwu yang Kita cintai ini. Amin Ya Rabbal Alamin.
DIRGAHAYU TANA LUWU KU.
Pagi Buta di Pantai Lemo, Burau, Luwu Timur 20 Januari 2019.
Musly Anwar (Pemerhati sejarah dan Budaya Luwu).