Baca tanpa iklan
Laporan Wartawan Tribun Timur, Alfian
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR- Klub Sepakbola Indonesia sepertinya mulai berbenah menuju era industrial. Bukan semata merekrut pemain dengan kualitas bintang, manajemen klub pun kini berani memberlalukakan kontrak panjang.
Perubahan ini secara signifikan mulai terlihat di dua musim terakhir. Sejumlah klub tak lagi segan memberikan kepercayaan kepada pemain rekrutannya untuk kerjasama jangka panjang.
Baca: BREAKING NEWS - Vanessa Angel Tersangka Prostitusi Artis, Ancaman 6 Tahun Penjara
Baca: Live Smashnation7-- Link Live Streaming Malaysia Masters 2019: Marcus/Kevin dan Jojo Main
Baca: Mengerucut, Ini Bocoran Calon Pelatih PSM Makassar, Dari Eropa?
Baca: Penyelundupan Obat Daftar G Dalam Lapas Kelas II A Palopo Libatkan Tiga Napi
Baca: BREAKING NEWS: Bak Aliran Sungai, Badan Jalan Metro Tanjung Bunga Tergenang
Baca: Kisah Tiga Pengemis Tajir Terjaring Razia, Bandingkan Hartanya, Ada yang Punya Aset Rp 1,4 Miliar
Bahkan yang menarik, para pemilik klub mengontrak dengan durasi panjang kepada pemain asing. Dobrakan ini tentunya membuat kita sebagai penikmat sepakbola bisa mensejajarkan kompetisi Indonesia dengan kompetisi Eropa.
Meskipun bukan berdasarkan kualitas, melainkan perubahan sikap para pemilik klub yang mulai sadar akan industrialisasi sepakbola. Klub tertua Indonesia, PSM Makassar, misalnya tak lagi memakai paradigma lama dalam menjalin kerjasama dengan para pemain.
Jika tradisi terdahulu manajemen klub hanya mengontrak satu musim atau paling lama dua musim kepada pemain asing, tetapi di era ini gebrakan dilakukan manajemen PSM di bawah komando Munafri Arifuddin sebagai CEO.
Dua pemain asing asal Belanda yakni Wiljan Pluim dan Marc Klok mendapatkan durasi kontrak cukup panjang. Wiljan yang didatangkan pada pertengahan 2016 lalu dipastikan akan berseragam Laskar Pinisi hingga 2021 mendatang.
Sementara itu, manajemen PSM kembali memberikan kejutan terkait nasib Marc Klok. Pemain berusia 25 tahun ini menjadi incaran sejumlah klub Indonesia, tetapi langkah cepat diambil PSM dengan menyodorkan perpanjangan kontrak.
Jika sebelumnya Klok dikontrak hingga 2020, tetapi durasi ini kembali diperpanjang. Klok kembali bersama dengan PSM dengan kesepakatan kontrak hingga 2023 mendatang.
Appi sapaan Munafri menyebut jika keputusan yang diambil ini adalah bentuk penghargaan terhadap sang pemain. Berdasarkan kualitas dan loyalitas tentunya.
"Dia pemain yang masih muda, memiliki kemampuan yang bagus dan terpenting Klok memiliki peran penting di klub sejauh ini," ucap Appi saat jumpa pers usai penandatangan kontrak kerjasama dengan Klok, Rabu (16/1/2019), di Menara Bosowa.
Profesionalisme Sepakbola
Terpisah Presiden Red Gank, Sul Dg Kulle, mengatakan bahwa perlahan manajamen PSM sekarang mulai menunjukan loncatan profesionalisme. Hal ini menurut Sul cukup menegaskan bahwa PSM bukan lagi klub yang hanya bertahan dalam kondisi keterpaksaan semata.
"Jika dulunya segala yang ada hanya terlihat keterpaksaan artinya bahwa PSM harus ada karena sebatas nama besar dengan sejarah panjang, tetapi saat ini romantisme semacam itu sudah mulai dipertajam dengan pengelolaan yang lebih profesional," ujarnya.
"Berharap paradigma yang sekarang dengan era industrialisasi sepakbola, PSM semakin lebih baik," tutupnya.
Baca: Penyelundupan Obat Daftar G Dalam Lapas Kelas II A Palopo Libatkan Tiga Napi
Baca: BREAKING NEWS: Bak Aliran Sungai, Badan Jalan Metro Tanjung Bunga Tergenang
Baca: Kisah Tiga Pengemis Tajir Terjaring Razia, Bandingkan Hartanya, Ada yang Punya Aset Rp 1,4 Miliar
Subscribe untuk Lebih dekat dengan tribun-timur.com di Youtube:
Jangan lupa follow akun instagram tribun-timur.com