Prabowo Subianto Sebut Gaji Juru Parkir Lebih Besar dari Dokter, Jokowi Naikkan Gaji Perangkat Desa

Editor: Anita Kusuma Wardana
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sejumlah isu mulai memanas terkait pilihan dua Capres 2019 yang sah ditetapkan KPU antara Presiden Jokowi dan Prabowo Subianto

TRIBUN-TIMUR.COM-Calon Presiden Nomor Urut 2, Prabowo Subianto membawakan pidato kebangsaan bertajuk 'Indonesia Menang' di JCC Plenarry Hall Jakarta, Senin (14/1/2019).

Awalnya, ia menyampaikan visi misinya bersama sang wakil presiden, Sandiaga Uno.

Namun tak lama, ia pun menyinggung perihal gaji profesi-profesi di Indonesia.

Lalu, Prabowo berjanji akan memperbaiki gaji profesi pekerjaan seperti hakim hingga polisi.

"Kita berniat perbaiki gaji hakim, jaksa, dan polisi. Bila perlu berkali-kali lipat gaji mereka," ujar capres 02 ini.
Capres RI, Prabowo Subianto (KOMPAS.COM)

"Karena hakim, jaksa dan polisi yang baik itu sangat vital bagi pemerintah republik Indonesia," tambahnya yang dilansir dari channel YouTube Gerindra TV.

Selain itu, Prabowo mengatakan akan meningkatkan pelayanan di bidang kesehatan.

"Kita akan tingkatkan layanan kesehatan dan kualitas pendidikan. Pekerja di bidang kesehatan dan pendidikan harus diperhatikan hidupnya."

Ketua Umum Gerindra ini juga memberikan sindiran bahwa gaji dokter lebih kecil dibanding dengan tukang parkir mobil.

Baca: Target Piala Adipura, Wabup Jeneponto Ajak OPD Bangun Budaya Bersih

Baca: Mencuri Smartphone, Pemuda Asal Bantaeng Ditangkap Tim Pegasus Polres Jeneponto

Baca: Jenderal Djoko Ungkap Alasan Tim Prabowo Subianto Niat Mundur Pilpres 2019 Orang Gila Kok Nyoblos

"Dokter kita harus dapat penghasilan layak, banyak dokter kita gajinya lebih kecil dari tukang jaga parkir mobil," tambah Prabowo.

Perkataan dari Prabowo pun disambut teriakan para relawan yang hadir.

Lihat videonya:

 

Selain menyinggung soal profesi dokter, Prabowo juga menyingung soal profesi intelijen.

Saat mengucapkan visi misi terkait keadilan di bidang hukum, Prabowo memberikan sindirian soal kinerja intelijen.

Prabowo mengatakan, sebagai intelijen, seharusnya mereka bertugas untuk memantau musuh negara.

"Intelijen itu intelin (memantau) musuh negara, jangan intelin," ujar Prabowo terpotong.

Baca: VIDEO: Rayakan HUT ke-58, Direksi Bank Sulselbar Open House Dikantornya

Baca: Sabtu Ini, Dollah Mando Dilantik Jadi Ketua Gerindra Sidrap

Baca: Nongkrong di Depan Rumah, Pemuda Maros Dikeroyok Geng Motor

Baca: TRIBUNWIKI: Benny Wahyudi Resmi Gabung PSM Makassar, Ini Profil, Akun Sosmed, dan Karirnya

Halaman
123

Berita Terkini