Laporan Wartawan Tribun Timur, Ansar Lempe
TRIBUN TIMUR.COM, MAROS - Sejumlah warga Desa Salenrang, Kecamatan Bontoa, Maros, menunggu pengantar jenazah asal Makassar yang akan kembali dari Pangkep, Selasa (15/1/2019).
Warga keberatan setelah seorang sopir truk asal Salenrang, Abdul Rais (43) dikeroyok oleh pengantar jenazah tersebut.
Usai salat ashar, ambulans pengantar jenazah sempat kembali ke arah Makassar. Saat tiba di jembatan Kali Bone atau perbatasan Maros - Pangkep, massa menghentikan paksa ambulans tersebut.
"Selain ambulans, satu mobil pengantar jenazah jenis Avanza warna putih DD 1284 XC juga diadang," kata Kapolsek Lau, AKP Nano.
Tidak lama kemudian rombongan motor menyusul dari Pangkep. Namun sebelum terjadi bentrokan antar pengantar jenazah dan warga, polisi tiba di lokasi.
Puluhan polisi yang dipimpin Wakil Kapolres Maros Kompol Muh Amin melerai pihak korban.
Pihak korban ingin melakukan pembalasan terhadap rombongan pengantar jenazah. Tindakan pengantar jenazah dinilai sangat berlebihan.
Saat polisi tiba, rombongan pengantar kocar- kacir memutar arah melarikan diri ke arah Pangkep.
Pengendara motor melarikan diri dan bersembunyi. Sementara penumpang mobil lari ke Polres Pangkep untuk meminta perlindungan.
"Hingga Magrib, keluarga korban pengeroyokan masih menunggu di perbatasan poros Maros-Pangkep untuk balas dendam," katanya.
Personel Polres Maros masih melakukan pengamanan di sekitar lokasi.