Kronologi Pak Dosen Berduaan dengan Mahasiswi di Kosan Digrebek Istri & Anak, yang Terjadi Kemudian
TRIBUN-TIMUR.COM - Satu lagi kejadian mencoreng citra pendidikan Indonesia.
Kali ini seorang dosen pria di salah satu Perguruan Tinggi di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur ( NTT), inisial LL, bernasib naas hingga harus menanggung malu.
Dirinya digrebek langsung oleh istri dan anaknya berduaan dengan wanita lain tak lain seorang mahasiswi.
Begini kronologi lengkpanya:
Dosen yang bergelar doktor itu, digerebek oleh istrinya berinisial ES di salah satu indekos di Kelurahan Oebufu, Kecamatan Oebobo, Kota Kupang, Rabu (9/1/2019) malam.
Kepada sejumlah wartawan, putri dari dosen LL berinisial EL mengaku, dirinya bersama sang ibu melakukan penggerebekan langsung.
"Tadi saya berboncengan dengan ibu saya sekitar pukul 18.30 Wita, kami melintas jalan Soeverdi dan melihat sepeda motor bapak saya diparkir di kos-kosan itu," ungkap EL, Kamis (10/1/2019).
EL kemudian bersama sang ibu, kemudian masuk ke kamar indekos yang pintunya terbuka, dan mendapati sang ayah tengah berduaan dengan mahasiswi itu.
"Kita kemudian langsung ke polresta dan membuat laporan polisi," ucap dia.
Kapolres Kupang Kota AKBP Satrya Perdana PT Binti, yang dihubungi Kompas.com belum merespons. Demikian juga Kasat Reskrim Polres Kupang Kota Iptu Boby Jacob Mooynafi, hingga Kamis malam, belum merespons saat dihubungi.
Inilah 2 Kasus Penyimpangan Dosen IAIN Parepare ke Mahasiswa, Mulai Menghina hingga Menampar
Perseturuan mahasiswa dan dosen di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare ternyata sudah terjadi beberapa kali.
Terhitung, insiden penyimpangan oknum dosen yang dilakukan kepada mahasiswa setidaknya sudah dua kali terjadi selama kurun waktu 2017-2018.
1. Kasus dugaan penghinaan terhadap mahasiswa pada 2017 lalu.
Pada Bulan Oktober 2017 lalu aksi demonstrasi mahasiswa IAIN (kala itu masih STAIN) menuntut rektor (waktu itu ketua), Achmad Sultra Rustam untuk mundur karena diduga melakukan penghinaan terhadap mahasiswa bernama Burhanuddin, di rumah korban di Wajo.
"Dalam kunjungannya, Ketua STAIN mengatakan bahwa ternyata kamu buka orang kaya dan beberapa perkataan yang mengoyak hati org tua mahasiswa tersebut,"ungkap Presiden Mahasiswa IAIN (STAIN Parepare), Mufli.
Aksi demonstrasi ini pun dirangkaikan dengan tuntutan kepada rektor untuk mencabut larangan jam malam di dalam kampus.
2. Kasus penamparan yang dilakukan dosen kepada mahasiswa
Insiden penamparan didalam tubuh kampus IAIN Parepare ini dilakukan salah satu dosen, Anwar Saenong kepada mahasiswanya sendiri, Muh Yunus saat sedang memberikan mata kuliah.
Anwar mengakui jika dirinya menampar mahasiswanya tersebut karena emosi selalu dipotong ketika menerangkan materi kuliah."Saya emosi karena pembicaraan saya selalu dipotong," jelasnya.
Hanya saja, Anwar mengaku dirinya sudah meminta maaf langsung pasca insiden itu dan menyesal atas perbuatannya.
Tetapi karena aksi penamparan tersebut, membuat puluhan mahasiswa IAIN Parepare turun berunjuk rasa didepan Rektorat IAIN menuntut agar dosen bersangkutan diproses dan dipecat.
Korban pun, Muh Yunus mengungkapkan bahwa aksi tersebut untuk memberikan pelajaran karena insiden pemukulan bukan kali pertama yang dialaminya tetapi sebelumnya juga sempat terjadi dan berakhir dengan minta maaf. (*)