Live Streaming ILC TVOne Malam ini, 'Debat Capres 2019: Menguji Netralitas KPU', Nonton Disini!
TRIBUN-TIMUR.COM - Indonesia Lawyers Club (ILC) TVOne kembali tayang malam ini Selasa (8/1/2019) pukul 20.00 wib.
Kali ini mengangkat tema: Debat Capres 2019: Menguji Netralitas KPU.
ILC TVOne akan menghadirkan dua kubu Calon Presiden, Jokowi vs Prabowo.
Baca: Cara Siska Jebak Vanessa Angel, Mendadak Ajak Nge-MC di Surabaya hingga Nego dengan Rian di Hotel
Baca: Giliran Foto-foto Vanessa Angel Tanpa Busana (Bugil) di Hotel Beredar, ini Fakta-faktanya!
Baca: Ungkap Banyak Artis Cowok Jadi Gigolo, Ini Jawaban Deddy Corbuzier Diajak Tante-tante Hubungan Intim
Di samping itu juga sejumlah pengamat politik.
Di antara yang ditunggu-tunggu warganet adalah pakar filsafat politik Rocky Gerung.
Hal itu tampak dari komentar warganet di akun media sosial host ILC TVOne, Karni Ilya.
Tagar #NoRockyNoParty digaungkan netizen.
KPU Tak Ingin Ada Paslon yang Dipermalukan, Rocky Gerung: Karena ada paslon yang memalukan?
Pengamat politik Rocky Gerung memberikan komentar mengenai satu di antara alasan Komisi Pemilihan Umum (KPU) memberikan kisi-kisi pertanyaan debat ke kandidat sebelum debat pilpres 2019 digelar.
Komentar tersebut dilayangkan Rocky Gerung melalui Twitter miliknya, @rockygerung, Selasa (8/1/2019).
Ia memberikan komentar dengan menautkan berita dengan judul 'Ketua KPU: Kami Tidak Ingin Ada Paslon yang Dipermalukan'.
Kicauan Rocky Gerung komentari pernyataan KPU (Capture Twitter @rockygerung)
Sebelumnya, ia juga sempat menuliskan kicauan yang menyinggung soal debat pilpres, Senin (7/1/2019).
Rocky mengatakan bahwa yang diperlukan saat debat hanyalah berpikir.
"Debat itu cuma perlu otak. KPU cukup pastikan ada bengkel las yang masih buka," kata Rocky Gerung.
Baca: Ustadz Yusuf Mansur Menangis Haru Saat Jenguk Ustadz Arifin Ilham, Beliau Gak Wafat, Gak Meninggal
Sementara itu, dikutip dari Kompas.com, Ketua KPU, Arief Budiman menjelaskan satu di antara alasan pemberian kisi-kisi pertanyaan ke kandidat debat capres dan cawapres.
Kisi-kisi yang diberikan sebelum debat digelar itu diberikan agar tidak ada kemungkinan paslon diserang dengan pertanyaan yang tak relevan.
"Kami tidak ingin ada paslon yang istilahnya dipermalukan atau diserang karena persoalan-persoalan atau pertanyaan-pertanyaan yang sangat-sangat teknis, tidak substantif," kata Arief di kantor KPU, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (7/1/2019).
Ia menambahkan, KPU sebagai penyelenggara pemilu berharap bisa menjaga martabat kedua paslon.
Baca: Usai Rocky Gerung, Kini Giliran Deddy Corbuzier Diajak Masuk Islam, ini 7 Fakta Tentang Yudi Pramuko
Selain tidak ingin ada yang dipermalukan, alasan lain ialah bercermin dari debat yang telah terselenggara sebelumnya.
Pada debat sebelumnya, paslon seringkali mendapat pertanyaan yang sangat teknis dan dirasa tidak penting.
"Tujuan utama kampanye adalah menyampaikan visi-misi program kepada masyarakat sehingga masyarakat tahu paham dan menggunakan referensi itu sebagai cara dia untuk menentukan pilihannya," ujar Arief.
Fahri Hamzah Usul Debat Capres Berdasarkan Ceramah Megawati
Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah memberikan tema usulan debat antar calon presiden (capres).
Hal ini dituliskan Fahri Hamzah melalui Twitter miliknya, @FahriHamzah, Selasa (8/1/2019).
Fahri mengatakan ceramah mantan Presiden Megawati pantas untuk dijadikan tema debat.
Fahri berharap tema soal Sukarno bisa dijadikan materi debat untuk capres Joko Widodo (Jokowi) dan Prabowo Subianto.
"Mendengar ceramah Ibu Mega kemarin tentang “#DeSukarnoisasi” rasanya penting dalam debat nanti ada materi khusus tentang pemahaman kedua #Capres2019 yaitu @jokowi dan @prabowo tentang presiden RI yang pertama itu.
Ayo @KPU_ID tindak lanjut. Jadikan ini materi wajib," tulis Fahri Hamzah.
Namun, ia menambahkan dirinya tidak rela jika benar materi itu akan dijadikan tema debat, capres yang berdebat membawa contekan.
Menurutnya tema ini bisa dijadikan acuan sejauh mana capres mengetahui soal Presiden Sukarno.
"Tapi saya tidak rela kalau tema ini dibahas pakai “kerpean” atau contekan.
Dia harus merupakan hasil pikiran yang orisinal #Capres2019 .
Saya pengen tahu mana dari capres ini yang baca INDONESIA menggugat.
Paling tidak penuturan Bung Karno kepada Cindy Adam. #DeSukarnoisasi," tambahnya.
Cuitan Fahri Hamzah minta tema debat (Capture Twitter @Fahrihamzah)
Sementara itu, isi ceramah dari Megawati adalah soal janjinya pada Sukarno kala itu.
Ceramah itu ia sampaikan saat bercerita dengan ratusan anak muda di kantor PDIP, Jakarta Pusat, Senin (7/1/2019).
Hadirin yang datang merupakan anak muda dari berbagai kalangan.
Cerita soal ayahnya itu disampaikan Megawati saat hadirin bernama Camelia bertanya soal keinginan Megawati yang belum terwujud hingga kini.
Menjawab hal itu, Megawati mengatakan bahwa mimpinya banyak.
Ada yang sudah terwujud dan masih banyak yang belum.
Satu hal yang menarik perhatiannya adalah misteri tentang bagaimana Indonesia bisa dijajah 350 tahun.
Sejumlah ahli sejarah diajaknya untuk memikirkan dan menggali jawabannya.
Dari situ, dia bercerita soal bagaimana di saat ini, ada kecenderungan pihak yang mendorong perpecahan bangsa.
Baginya, hal itu terjadi karena orang kerap lupa dengan perjuangan para pahlawan kemerdekaan. Dia sendiri tak ingin anak cucunya melupakan jasa para pahlawan.
"Anak dan cucu saya, kalau saya nyekar, ada makam pahlawan yang anonim. Ndak ada yang memberi bunga ke mereka," kata Megawati.
"Saya suruh anak cucu saya ke sana untuk menyebar bunga. Mereka tanya kenapa? Saya katakan para pahlawan itu telah mengobankan dirinya, tanpa diketahui namanya. Maka siapapun dia, kamu harus beri kehormatan," imbuh Megawati.
Cerita itu sepertinya membuat Megawati teringat pada ayahnya.
Untuk diketahui, khususnya di era Orde Baru, terjadi Desoekarnoisasi.
Desoekarnoisasi adalah kebijakan yang diambil pemerintah Orde Baru untuk memperkecil peranan Sukarno dalam sejarah ingatan bangsa Indonesia.
Padahal, Megawati mengatakan, Soekarno adalah sosok luar biasa yang mampu mempersatukan seluruh wilayah dan orang Indonesia yang berbeda-beda.
"Memangnya mudah orang berpidato mempersatukan di tengah penjajahan begitu?" kata Megawati yang dikutip dari Tribunnews.
"Ini tinggal sedikit lagi saja," tambah Megawati setelah isak tangisnya terhenti sambil jempol dan telunjuknya dirapatkan.
Link Live Streaming ILC TV One, Selasa 8 Januari 2019 pukul 20.00 WIB.
Tema yang diangkat 'Debat Capres 2019: Menguji Netralitas KPU'.
Klik di sini untuk nonton live streaming ILC TV one