TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Tahun baru 2019 tinggal menghitung hari. Berbagai macam kegiatan dilakukan untuk menyambutnya. Salah satunya pesta kembang api di tempat keramaian atau destinasi wisata.
Bagi warga Kota Makassar dan yang datang luar kota, biasanya memilih bersantai di Pantai Losari. Ada pula yang memilih bersantai di hotel.
Hal berbeda akan dilakukan oleh Ariana Amir (22), mahasiswi semester tujuh Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar.
Ariana memilih tidak akan merayakan tahun baru, seperti warga lainnya. Ia bahkan sudah menyusun agenda tahun baru.
"Kalau saya tidak merayakan tahun baru secara khusus. Saya lebih memilih pulang ke kampung daripada ikut merayakan tahun baru di Makassar," kata Ariana, Senin (24/12/2018).
Arina menilai, tahun baru bukanlah momen yang wajib dirayakan. Baginya, tahun baru yang bersamaan dengan momen libur kuliah, harusnya dimanfaatkan pulang kampung dan berkumpul bersama keluarga.
"Saya pilih pulang dan kumpul keluarga. Kami biasanya makan-makan atau saling bercerita mengenai apa apa yang dilakukan selama merantau," katanya.
Ariana berasal dari Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat. Selain kuliah, Ariana sibuk sebagai tentor di bimbel JILC Makassar.
Ariana merupakan mahasiswi mandiri yang membiayai hidupnya sendiri di Makassar, dari hasil mengajar di bimbingan belajar (bimbel). (*)