Laporan Wartawan Tribun Timur, Ansar Lempe
TRIBUN TIMUR.COM, MAROS - Warga Dusun Batunapara, Desa Baruga, Kecamatan Bantimurung, Maros, mengeluhkan buruknya Jembatan Lambe-lambe, Senin (17/12/2018).
Jembatan penghubung Kampung Lambe-lambe dan Bulli-bulli yang terbuat dari kayu tersebut, dinilai mengancam keselamatan warga.
Seorang warga, Amiruddin mengatakan, kondisi jembatan yang tidak layak dilintasi tersebut, sudah lapuk dan beberapa bagiannya patah.
Baca: Hotman Paris vs Hilda Vitria Makin Panas, Pengacara Murka Cari Sumber Uang Hilda, Keungan Terancam?
Baca: Wakil Bupati Pangkep Melayat di Rumah Duka Mantan Bupati Gaffar Patappe
Baca: The Gade Clean & Gold PT Pegadaian Merambah ke Sulawesi
Pengendara motor tidak berani melintas di jembatan tersebut. Pasalnya, pengendara bisa jatuh ke sungai jika nekat melintas. Jika pejalan kaki, untuk sementara jembatan masih mampu menahan beban.
"Jembatan penghubung Kampung Lambe-lambe dan Bulli-bulli, sudah tidak layak. Jembatan sudah lapuk dan patah. Hal itu sangat mengancam keselamatan kami," katanya.
Menurunya, sejak dibangun puluhan tahun lalu hingga sekarang, jembatan Lambe-lambe belum pernah diganti dan mendapat perhatian dari pemerintah.
Padahal, setiap kali Musrenbang, warga selalu dijanji oleh Pemkab. Bahkan anggaranya, sudah masuk pada APBD 2018. Hal tersebut dikatakan Pemkab jika turun ke lapangan menemui warga.
"Tidak pernah ada perhatian dari pemerintah. Sepertinya, pemkab tidak peduli dengan keselamatan kami. Padahal,
Pembangunan jemnatan sudah diangarkan saat Musrembang tahun 2018," katanya.
Beberapa warga sudah jatuh ke sungai akibat papan jembatan patah. Beruntung, para korban masih bisa diselamatkan. Namun barang-barang berharganya, hilang.
Hal tersebut membuat warga mengalami trauma saat akan melintas. Warga harus ekstra hati-hati demi menghindari kecelakaan di atas jembatan.
Silakan Subscribe akun Youtube Tribun Timur untuk news video terupdate:
Follow juga akun resmi Tribun Timur: