TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Balai Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Fisik (BRSPDF) Wirajaya Makassar menggelar focus group discussion (FGD), Senin (10/12/2018). Bertempat di Aula Serba Guna BRSPDF Wirajaya, Jl AP Petta Rani, Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan.
Dihadiri puluhan peserta. Di antaranya mewakili unsur dinas sosial provinsi dan kabupaten/kota se-Sulsel, perguruan tinggi, dinas kesehatan, perusahaan BUMN/swasta dan pers.
Mengangkat tema Mewujudkan BRSPDF Wirajaya Makassar sebagai Center of Exelent Bagi Penyandang Disabilitas di Kawasan Timur Indonesia. Acara ini juga masih terkait momentum pelaksanaan Hari Disabilitas Internasional (HDI).
Plt Kepala BRSPDF Wirajaya Makassar Syaiful Samad AKs MSi mengatatakan, FGD ini digelar dengan maksud sebagai ruang dialektika dan brainstorming terkait optimalisasi pelayanan bagi penyandang disabilitas.
Baca: Yel-yel “Kami Bangkit” Sedot Perhatian Peserta Pembukaan HDI di Makassar
“Sekaligus menjadi momentum membangun komitmen akan kepedulian kemanusiaan , khususnya terhadap penyandang disabilitas,” jelas Syaiful saat memberi pengantar pada FGD ini.
FGD ini juga bertujuan menemukenali fungsi, peran dan tanggungjawab masing-masing pihak terhadap disabilitas.
Tujuan lainnya adalah hadirnya rekomendasi yang bisa menjadi format kebijakan dalam hal mengoptimalkan fungsi pelayanan terhadap disabilitas.
Diharapkan dari kegiatan ini, terwujud sinergi program yang terintegrasi dalam penanganan rehabilitasi sosial di tingkat dasar dan tingkat lanjut bagi penyandang disabilitas.
“Kita berharap, impian untuk mewujudkan Indonesia inklusi dan ramah disabilitas dapat diwujudkan,” harapnya.
Menurut Syaiful, BRSPDF Wirajaya Makassar dulunya bernama Panti Sosial Bina Daksa Wirajaya (PSBDW) Makassar.
Terhitung 1 Januari 2019 mendatang, nama BRSPDF resmi digunakan. (*)