Sering Hirup Debu Tambang, Warga Poros Kariango Sakit-sakitan
Ancang berharap, pemerintah segera turun menertibkan aktivitas tambang nakal yang beroprasi.
Penulis: Ansar | Editor: Nurul Adha Islamiah
Laporan Wartawan Tribun Timur, Ansar Lempe
TRIBUN TIMUR.COM, MAROS - Sejumlah truk pengangkut tanah timbunan yang ugal-ugalan di Poros Kariango, Desa Bonto Matene dan Tenrigangkae, Kecamatan Mandai, Maros, menyusahkan dan dikeluhkan warga.
Seoorang warga, Ancang mengatakan, Jumat (30/11/2018) akibat sering mengihirup udara bercampur debu akibat truk tersebut, sejumlah warga sakit-sakitan.
Tanah yang diangkut jatuh dan berhamburan di jalanan. Pasalnya, bak truk tersebut tidak ditutup dengan menggunakan terpal.
Baca: Truk Tanah Timbunan Ugal-ugalan di Poros Kariango Maros Bikin Resah Warga
Baca: Pelaku Begal Putus Tangan Terancam Hukuman 12 Tahun Penjara, Keluarga Imran: Ringan Sekali
Baca: Fakta & Kehebatan Faisal Nasimuddin, Putra Konglomerat Ganteng Abis dikaitkan dengan Luna Maya
"Akibat seringnya menghirup udara bercampur debu, warga sakit-sakitan. Ada yang sesak nafas dan dilarikak ke rumah sakit. Tidak ada tanggungan biaya dari pihak penambang," katanya.
Ancang berharap, pemerintah segera turun menertibkan aktivitas tambang nakal yang beroperasi. Jika tidak, maka kesehatan warga akan terus terganggu.
Pemerintah juga harus turun ke lapangan, untuk mengevaluasi dan memeriksa izin tambang yang meresahkan warga tersebut.
Selain itu, debu juga berterbangan ke rumah warga. Meski menutup pintu dan jendela rumah, debu tetap masuk dan hinggap ke perabot.
"Kami minta pihak terkait segera tindaki truk dan tambang nakal itu. Jangan karena hanya target keuntungan melimpah, nasib dan kesehatan warga terabaikan," katanya. (*)