TRIBUN-TIMUR.COM - Siapa juara Liga 1 musim 2018 antara PSM Makassar dan Persija Jakarta diprediksi berlangsung seru hingga laga terakhir musim ini.
Dengan dua pekan tersisa, PSM Makassar tandang ke markas Bhayangkara FC.
Sementara Persija Jakarta ke markas Bali United di pekan 33. Persija Jakarta di atas angin menyusul situasi baru di markas Bali United.
Pelatih Bali United Widodo Cahyono Mundur tiba-tiba memutuskan kontraknya jelang laga penentuan ini.
Baca: SKB CPNS - Kini 203 Instansi Siap Umumkan Hasil SKD Menuju Tes SKB CPNS 2018 & LINK Resmi
Baca: Siapa Lebih Kreatif Paulo Sergio atau Wiljan Pluim dalam Laga Bhayangkara FC Vs PSM?
Baca: Keluarga Imran Minta Tangan Pengkong Cs Juga Dipotong, Inilah Hukuman Terberat Pelaku Begal Sadis
Sementara PSM Makassar menghadapi tuan rumah yang termotivasi finish di posisi ketiga menggeser Bali United.
Tidak ada jalan lain kecuali PSM Makassar harus memenangkan laga ini. Keuntungan PSM Makassar, Persija Jakarta lebih dulu bertanding.
Bali United vs Persija Jakarta main Minggu (2/12/2018).
Sementara PSM keesokan harinya Senin (3/12/2018). Jika Persija Jakarta kalah, PSM Makassar bisa mengunci juara jika mengalahkan Bhayangkara FC.
Berikut klasemen sementara PSM Makassar unggul satu poin atas Persija Jakarta:
Jangan Ragukan Integritas Widodo CP!
Sebelum dipecat oleh Bali United, Widodo Cahyono Putro pernah mengungkapkan soal integritas melawan Mafia bola.
Hal itu diungkapkan disela konfrensi pers jelang Laga PSM Makassar vs Bali United beberapa waktu lalu.
Sungguh tragis nasib pelatih Bali United Widodo Cahyono Putro (WCP).
Setelah menelan tiga kekalahan beruntun, Manajemen Bali United langsung memutus kontrak kerja dengan nya terhitung per Kamis (29/11/2018).
Keputusan ini juga diterima pelatih Bali United Widodo Cahyono Putro.
Ia membawa klub yang baru berusia tiga tahun ini sebagai runner up Liga I Indonesia 2017 dan tampil di kancah Asia.
WCP Ungkap Soal Kondisi Bali United Dan Pemain Yang Ogah-ogahan
Pelatih Bali United, Widodo Cahyono Putro membocorkan situasi terkini jelang berakhirnya kompetisi Liga 1 2018.
WCP sapaan akrab Widodo Cahyono Putro, mengaku sudah mengantongi beberapa nama pemain untuk memperkuat Bali United musim 2019.
Namun, meski sudah mengantongi sejumlah nama pemain baru, WCP tetap berusaha menjaga ritme tim tetap baik dalam berkompetisi hingga akhir.
WCP mengatakan, Bali United dibangun atas dasar kebersamaan dalam tim.
"Tim ini dibangun atas dasar kebersamaan, respect, kerja keras dan iklas," katanya.
Sehingga siapapun pemain yang akan dipercaya tampil nanti, semuanya wajib saling mendukung.
"Siapapun yang main kita suport. Gagal kalah menang, bukan hanya pemain yang tanggung jawab. Tugas pemain tunjukkan kerja keras," katanya.
Menurut, jika tim kalah, itu semua tanggung jawab pelatih kepada Owner Bali United.
"Kalah tanggung jawab saya ke owner. Tapi, saya juga tidak mau kalau kalah, saat pemain tidak kerja keras," tegas WCP.
Dia mengatakan, akan bertanggung jawab penuh jika pemain telah berjuang puputan meski hasil kurang maksimal.
"Tapi kalau pemain sudah kerja, mati-matian, hasil kurang maksimal ya saya tanggung jawab.Tapi, kalau pemain ogah-ogahan, diganti tak mau. Main hanya untuk dia sendiri, ya saya tidak mau," ujarnya.
Integritas Lawan Mafia Bola
Sebelum dipecat oleh Bali United, Widodo Cahyono Putro pernah mengungkapkan soal integritas melawan Mafia bola.
Hal itu diungkapkan disela konfrensi pers jelang Laga PSM Makassar vs Bali United beberapa waktu lalu.
Saat ditanya soal kabar pengaturan skor jelang akhir Liga 1 2018
Pelatih Bali United, Widodo Cahyono Putro, menepis semua isu tersebut.
Bahkan secara tegas, ia mengatakan kalau dirinya tidak akan pernah mau diajak untuk bermain ‘mata’.
"Saya mempertaruhkan karier saya selama 20 tahun bermain sepakbola.
Saya menjadi pemain, saya hanya mendapat kartu kuning sekali,” ujarnya sehari sebelum menghadapi PSM, Sabtu (24/11/2018) lalu.
“Hingga saat ini menjadi pelatih.
Saya tipe orang yang tidak mau diajak begini dan begitu ('main mata' atau menodai fair play)," ujarnya.
Widodo juga mengungkapkan siap mundur jika terbukti 'menjual' pertandingan
"Saya siap mundur dari jabatan pelatih Bali United jika memang terindikasi melakukan hal seperti itu. Jelek buruknya tidak boleh hal itu terjadi," ia menambahkan.
Demi kecintaan terhadap dunia sepakbola, Widodo mengaku sudah mengambil lisensi lagi, serta kursus instruktur buat meningkatkan pengembangan Sepakbola Indonesia.
"Kalau memang saya mau (main mata), buat apa kejar lisensi jika hanya ingin dikotori hal seperti itu (pengaturan skor)," tegasnya.
Widodo pun mengungkapkan siap tampil All out di laga melawan Persija Jakarta nanti.
Sementara itu pelatih PSM, Robert Rene Alberts, meyakini jika Bali United bakal tampil mati-matian saat menjamu Persija di pekan ke-33 nantinya.
Apalagi menurutnya Bali United tengah dalam kondisi terluka usai ditaklukan empat gol tanpa balas dari timnya.
"Bali tidak bahagia dengan hasil terakhir di sini dan saya yakni mereka tengah memikirkan cara untuk memperbaiki itu, apalagi Bali memiliki pemain yang berkualitas harusnya mereka saat ini bersiang untuk meraih gelar juara," ujar pelatih berkebangsaan Belanda itu, Selasa (27/11/2018).
Robert pun percaya jika saat ini Bali United tengah mempersiapkan tim mereka sebaik-baiknya untuk bisa meraih kemenangan di laga kandang terakhir mereka.
"Saya yakin Bali di laga kandang terakhir mereka pasti akan menampilkan sesuatu yang bagus," tutupnya.
Siapa Widodo C Putro?
Widodo C Putro adalah pemain sekaligus pelatih yang namanya terkenal baik nasional maupun mancanegara.
Ia mengawali sebagai pemain profesional di klub Galatama, Warna Agung (1990–1994). Beberapa klub pernah diperkuatnya. Seperti Petrokimia Putra Gresik, hingga 1998.
Di Klub inilah penampilan Widodo semakin meningkat dan ia menjadi bagian dari Tim nasional sepak bola Indonesia.
Widodo memperkuat Timnas Indonesia diajang Piala AFC 1996.
Gol tendangan saltonya kegawang Kuwait yang dinobatkan sebagai gol terbaik Piala Asia AFC 1996.
Bahkan gol itu masih dikenang sampai sekarang oleh pecinta bola tanah air.
Widodo juga pernah berseragam Persija Jakarta hingga 2002.
Setelah dari Persija Jakarta ia kembali ke Petrokimia Putra Gresik hingga gantung sepatu dan menjadi seorang pelatih di klub tersebut. (*)
Masyarakat Bali dan fans setia Bali United tentu bertanya mengapa pelatih Widodo Cahyono Putro langsung dipecat manajemen Bali United setelah tiga kali kekalahan beruntun di Liga I Indonesia 2018?
Padahal WCP sapaan akrab eks timnas Indonesia ini, telah mempersembahkan gelar juara kedua di Liga I Indonesia 2017, dan membawa Bali United tampil di kualifikasi Liga Champion Asia dan Piala AFC tahun lalu.
Semua keputusan yang disampaikan Manajemen Bali United per hari ini Kamis (29/1/2018), setelah melalui kesepakatan bersama pihak WCP dan Manajemen Bali United.
Sehingga kedua pihak pun sepakat berpisah.
"Kami masing masing sepakat untuk mengakhiri (kerjasama), Mengacu kepada regulasi (klausal kontrak tiga kali kalah beruntun) tadi," kata WCP kepada Tribun Bali, Kamis (29/11/2018).
Tiga kekalahan beruntun yang dialami Bali United yakni kalah dari Persipura Jayapura 1-0, Persebaya Surabaya 2-5, dan PSM Makassar 4-0.
Bali United masih menyisakan dua laga lagi di sisi kompetisi 2018.
Baca: SKB CPNS - Kini 203 Instansi Siap Umumkan Hasil SKD Menuju Tes SKB CPNS 2018 & LINK Resmi
Baca: Siapa Lebih Kreatif Paulo Sergio atau Wiljan Pluim dalam Laga Bhayangkara FC Vs PSM?
Baca: Keluarga Imran Minta Tangan Pengkong Cs Juga Dipotong, Inilah Hukuman Terberat Pelaku Begal Sadis