Dengan jumlah pengajar yang minim, harus membuat beberapa guru merangkap dalam mengajar seperti guru bahasa inggris merangkap pula menjadi guru BK atau guru Penjaskes merangkap guru Bahasa Indonesia.
"Tak hanya itu, jumlah ruangan juga cukup minim, di sana hanya ada tujuh ruangan, enam ruangan untuk tempat belajar mengajar dan satu ruangan jadi multifungsi mulai dari kantor, konseling, dan lainnya," ujar pria kelahiran Luwu, 18 Januari 1985 ini.
Sementara, lanjut Muspin fasilitas seperti laboratorium Mipa dan Komputer dan perpustakaan tidak ada di sekolahnya.
Bahkan, hanya ada dua komputer yang dimiliki oleh sekolahnya padahal tahun depan ada rencananya bakal ada wacana bakal dilakukan UNBK secara merata.
Olehnya itu, Ia berharap adanya perbaikan dan peningkatan fasilitas untuk sekolah tempatnya mengajar agar juga bisa bersaing dengan sekolah-sekolah yang ada di kota.
"Yang paling diminta juga adalah dengan adanya penerimaan CPNS 2018 adalah penambahan guru Mapel matematika dan IPA terpadu, sebab saat ini hanya honorer yang mengajar dan kurang maksimal apalagi mata pelajaran itu di Ujian Nasionalkan," tuturnya.
Data Diri
Nama: Muspin (32)
Ttl: Luwu, 18 Januari 1985
Fb: MParsifa pitriani