Laporan Wartawan Tribun Timur, Jumadi Mappanganro
TRIBUN-TIMUR.COM, JAKARTA - Presiden Direktur Summarecon Agung Tbk Adrianto P Adhi mengatakan, dipilihnya Makassar sebagai kota pertama pengembangan bisnis property Summarecon di luar Jawa dikarenakan banyak faktor.
Makassar telah menjadi hub berbagai aktivitas masyarakat di wilayah timur Indonesia.
Kota yang berpenduduk 1,7 juta jiwa ini juga telah menjadi pusat ekonomi Indonesia timur
Pertumbuhan ekonomi ibu kota Provinsi Sulawesi Selatan ini selalu di atas pertumbuhan ekonomi nasional.
Ini artinya komoditas Sulsel beragam. Jadi ekonominya stabil.
"Tidak mudah goyah karena pengaruh harga komoditi tertentu sedang turun," jelas Adrianto di Restoran Bunga Rampai, Jalan Teuku Cik Ditiro No 46, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (22/11/2018).
Baca: Summarecon Mutiara Makassar Mulai Jual 2 Klaster Hunian, Harga Mulai Rp 800 Jutaan
Baca: Jumat Depan, Summarecon Mutiara Resmi Diluncurkan di Makassar
Makanya Adrianto optimistis, Summarecon Mutiara Makassar bisa diterima pasar.
Apalagi pembangunan infrastruktur berskala besar di sekitarnya sedang dibangun.
Di antaranya perluasan Bandara Internasional Sultan Hasanuddin yang merupakan bandara tersibuk keempat di Indonesia.
Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Juga telah menjadi hub penerbangan di wilayah timur Indonesia.
Saat ini juga sedang dilakukan pembangunan Makassar New Port.
Tahap I proyek ini ditargetkan rampung 2019 mendatang.
Juga sedang dikerjakan mega proyek nasional berupa jalur kereta api Trans Sulawesi.
"Kami juga percaya bisnis properti bakal reborn," yakin Adrianto.