Laporan Wartawan Tribun Timur Munawwarah Ahmad
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR- Direktur Jenderal Bina Konstruksi Kementeriaan Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Dr Syarif Burhanuddin M Eng, membawakan kuliah umum di auditorium Aksa Mahmud Universitas Bosowa (Unibos), Kamis (8/11/2018).
Dr Syarif pernah menjadi dosen di program studi Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK) tahun 90an. Saat Unibos masih bernama Universitas 45 Makassar.
Syarif mengatakan, kebanyakan kegagalan konstruksi di Indonesia karena kemampuan Sumber Daya Manusia (SDM) yang masih kurang.
"Sehingga jika ingin bidang konstruksi meningkat, maka hal pertama yanv harus ditingkatkan juga adalah kemampuan SDM nya,"kata Syarif.
Saat ini kata Syarif, daya konsumsi terhadap konstruksi yang tertinggi di Asean adalah indonesia. Namun sebagai bangsa yang besar, Indonesia menghadapi beberapa tantangan termasuk disparitas antara wilayah dan kawasan yang masih tinggi, daya saing nasional masih belum kuat karena keterbatasan infrastruktur termasuk konektivitas, pemanfaatan sumber daya belum optimal dan urbanisasi yg tinggi mencapai angka 53% untuk kawasan perkotaan.
"Sehingga untuk mendukung itu, kementerian masih sangat membutuhkan lulusan teknik yang dapat dikembangkan menjadi tenaga insinyur nasional yanh berkompeten dan berdaya saing. Maka belajarlah dengan sebaik-baiknya,"tambah Syarif.
Syarif melanjutkan bahwa masa depan negara ada pada mahasiswa.
"Jadi mahasiswa rugi kalau buang-buang waktu untuk demontrasi. Jika mau jadi bermanfaat kedepan, maka harus memanfaatkan waktu sekarang untuk berbenah ilmu,"ingatkan Syarif.
Dalam kuliah umum bertajuk peran perguruan tinggi menghadapi era industri 4.0 dan society 5.0, juga dihadiri ratusn mahasiswa, wakil rektor dan dekan se-Unibos. (*)