Anggota DPR RI Ini Dukung Warga Seko Usir PT Seko Fajar Plantation

Penulis: Chalik Mawardi
Editor: Imam Wahyudi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Suasana pengusiran karyawan PT Seko Fajar Plantation oleh warga Seko baru-baru ini.

Laporan Wartawan TribunLutra.com, Chalik Mawardi

TRIBUNLUTRA.COM, MASAMBA - Anggota DPR RI, Muchtar Luthfi Mutty, mendukung warga Seko menolak kehadiran PT Seko Fajar Plantation di wilayah mereka.

"Saya mendukung warga Seko menolak kehadiran karyawan PT Seko Fajar," ujar Luthfi, Kamis (8/11/2018).

Mantan Bupati Luwu Utara dua periode menilai PT Seko Fajar telah membiarkan kawasan Hak Guna Usaha (HGU) puluhan ribu hektar lahan di Seko jadi tanah terlantar.

"Selama ini mereka membiarkan kawasan HGU jadi tanah terlantar. Jika mereka tiba-tiba hadir lagi, mungkin terkait dengan rencana perpanjangan HGU. Supaya jika ada peninjauan dari BPN terlihat ada kegiatan," ucap politisi Partai Nasdem ini.

Politisi yang dikenal vokal ini juga mengaku telah menyampaikan persoalan PT Seko Fajar ke Kakanwil Badan Petanahan Nasional (BPN) Sulawesi Selatan.

"Tahun 2006, saya selaku Bupati Luwu Utara mengusulkan kepada BPN untuk mencabut HGU PT Seko Fajar karena melihat tidak ada kegiatan sama sekali," terang Luthfi.

"Info dari kakanwil, BPN sudah menindaklanjuti surat bupati dan hasil rapat dan membatalkan HGU. Namun PT Seko Fajar menggugat ke PTUN dan mereka menang. BPN akan mempelajari amar putusan. Apakah gugatan PT Seko Fajar diterima karena prosedur atau substansi. Saat ini PT Seko Fajar bermaksud memperpanjang HGU. Namun BPN akan melihat dulu apa memang ada tanaman sesuai peruntukan berdasar HGU di dalam areal itu," jelas Luthfi.

Diberitakan sebelumnya, ratusan warga Seko mengusir rombongan karyawan PT Seko Fajar dari kampung mereka.

Ratusan warga yang mengetahui rencana kedatangan karyawan PT Seko Fajar berkumpul di Bandara Seko.

Rombongon karyawan yang baru mendarat menumpangi pesawat fokker dari Bandara Andi Djemma Masamba dicegat warga.

Mereka tak dibiarkan beraktivitas, sempat terjadi ketegangan sebelum rombongan karyawan memutuskan pulang.

Camat Seko Ari Setiawan membenarkan kejadian pengusiran itu.

"Iya benar. Kejadiannya Kamis 1 November 2018. Tapi saya ingin tegaskan situasi di Seko saat ini sangat aman. Karena hari itu juga karyawan PT Seko Fajar Plantation langsung pulang," kata Ari ketika dikonfirmasi TribunLutra.com, Kamis (8/11/2018) via telepon.

Seko adalah sebuah kecamatam terpencil di Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, berjarak 136 kilometer dari ibu kota kabupaten, Masamba.

Akses tercepat menuju ke Seko dengan menumpangi pesawat fokker, sementara akses darat ditempuh paling cepat dua hari menggunakan motor modifikasi.

Warga Seko, Ali, yang dikonfirmasi terpisah menyebut kedatangan karyawan PT Seko Fajar sempat membuat situasi tegang, terutama di bandara.

"Setelah dimediasi oleh polisi mereka (karyawan) memutuskan pulang," kata Ali.

Kejadian pengusiran terhadap karyawan PT Seko Fajar merupakan yang kesekian kalinya dilakukan warga Seko.

PT Seko Fajar merupakan pemegang HGU sekitar 23 ribu hektare lahan yang tersebar di wilayah Seko Padang meliputi Desa Embonatana, Desa Lodang, Desa Padang Raya, Desa Padang Balua, Desa Taloto, Desa Hono, dan Desa Marante.

Berita Terkini