Laporan Wartawan Tribun Timur, Hasim Arfah
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR- Pakar Geologi dan Migas Universitas Padjajaran, Prof Edi Sunardi memaparkan beberapa data terkait potensi minyak dan gas di Kabupaten Jeneponto.
Ia mengatakan penelitian ini berdasarkan data dari tahun 1970 dan data tahun 2010.
"Tahun 2010 sudah, kita sudah melakukan penelitian, sudah lama diskusi dengan Pak MT (Mukhtar Tompo)," katanya di Rumah Jabatan Bupati Jeneponto, Kecamatan Binamu, Jeneponto, Selasa (6/11/2018).
Baca: Bos PSM Target 67 Poin di Akhir Liga
Baca: Harga Lods Pasar Sentral Naik, Erwin Kallo Tuding Ada Oknum Pemkot Makassar dan DPRD Terima Suap
Baca: Indonesia Surplus Jagung 330 Ribu Ton dan Menyetop Impor 3,6 Juta Ton
Hadir langsung Wakil Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Archandra Thahar, Wakil Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman dan Anggota Komisi VII DPR RI Mukhtar Tompo, Bupati Jeneponto Ikhsan Iskandar, Ketua PKK Kabupaten Jeneponto Hamsiah Ikhsan, dan Wakil Bupati Jeneponto Paris Yasir.
Ia mengatakan dengan dasar data 1970 maka perlu penelitian lebih tinggi lagi dengan berdasar pada data-data ini.
Baca: UPDATE Lion Air JT 610 Jatuh, KNKT Ungkap Penyebab Pesawat Hancur hingga Tak Ada yang Selamat
Baca: Rich Banana’s Hadir di Hertasning, Pisang Kekinian yang Dibalut Toping Oreo
Baca: Preview Persebaya Vs PSM, Tanpa 4 Pilar Andalan, Termasuk Klok, Ini Pemain yang Bisa Menggantikannya
"Bicara Migas maka harus melihat dulu ada tidak sistem petroleum, kalau dapurnya ada maka kita bisa lakukan terus penelitian. Keyakinan pertama, ada dua sumur, ODB dan Clara. Kita konfirmasi ada gas, artinya sumur itu ada gas dan minyak sehingga eksplorasi harus kita lanjutkan," katanya.
Ia pun mengungkapkan, ada potensi minyak sebesar 55 juta barel dari 1 lokasi sumur dari potensi keseluruhan sekitar 1 miliar barrel. (*)
Lebih dekat dengan Tribun Timur, subscribe channel YouTube kami:
Follow juga akun instagram official kami: