Bukan Mahasiswa Unismuh Makassar Kalau Masih Demo Saat Dengar Adzan

Penulis: Munawwarah Ahmad
Editor: Imam Wahyudi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dekan Fakultas Kedokteran (FK) Unismuh Mahmud Ghaznawie

Laporan Wartawan Tribun Timur Munawwarah Ahmad

TRIBUN-TIMUR.COM,MAKASSAR - Demonstrasi menjadi topik hangat dalam dialog Pimpinanan Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar bersama media di ruang rektor lantai 17 Menara Iqra Unismuh, Senin (5/11/2018).

Dialog dan silaturahmi dihadiri oleh Rektor Unismuh Dr Abd Rahman Rahim didampingi para wakil rektor, Dekan se-Unismuh, KUI dan Humas.

Salah satu jurnalis dari Makassar mempertanyakan ketegasan pihak kampus terkait aksi dmeonstrasj yang biasa terjadi di depan kampus Unismuh Jl Sultan Alauddin.

Rektor Abd Rahman Rahim memberikan tanggapannya dan mengatakan bahwa tidak semua yang demo adalah mahasiswa Unismuh. Ada oknum-oknum yang bukan mahasiswa Unismuh ikut demo. Hal senada juga diungkapkan Ketua BPH Unismuh Syaiful Saleh.

"Saya kalau ada demo di depan langsung keluar dan kalau mahasiswa Unismuh liat saya pasti bubar. Tapi sering juga itu tidak bubar karena mereka tidak kenal saya. Bukan mahasiswa kami,"kata Syaiful.

Sebagaimana diketahui, Unismuh tak pernah melarang mahasiswa untuk menyampaikan pendapatnya selama itu sesuai dengan aturan yang berlaku. Bahkan jelas dalam peraturan disebutkan adab mahasiswa Unismuh saat demo.

"Ada tiga adab kalau mahasiswa Unismuh demo. Pertama wajib menggunakan seragam, tidak menutup jalan, dan berhenti saat adzan berkumandang," kata Dekan Fakultas Kedokteran (FK) Unismuh Mahmud Ghaznawie yang juga menyinggung perihal demo.

Mahmud bahkan melemparkan candaan bahwa mahasiswa FK Unismuh tidak pernah demo lantaran tak punya waktu dan lebih sibuk belajar dan berada di laboratorium.

Berita Terkini