Berhasil Jebol Sistem Canggih Google, Hacker Indonesia Dapat Hadiah Rp 112 Juta.Ini Kisah Lengkapnya

Editor: Mansur AM
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi di kantor Google

"Jadi saya menemukan bug dan saya melaporkan bug-nya, nanti perusahaan timbal balik atau feed back berupa uang, biasanya uang, bisa juga suvenir dari perusahaannya kayak gitu," bebernya.

Terkait hadiah dari Google, Nosa bercerita awalnya dirinya yang merupakan bug hunter atau pencari bug, bermimpi dapat menemukan bug dalam aplikasi Google.

"Saya ini bug hunter yang mendalami bug bounty. Jadi siapa pun yang mendalami bug bounty, pasti bermimpi dapat menemukan bug di Google. Saya itu maksa diri saya walaupun enggak pinter-pinter amat, ya saya maksa diri saya gimana caranya dapat hadiah dari Google," aku Nosa.

"Lalu saya baca-baca apa saja bug yang diterima sama Google. Lalu saya pelajari itu sekitar SMA kelas tiga apa itu bug hunter, bagaimana memunculkan sebuah bug itu saya pelajari. Sampai sekarang ini akhirnya saya menemukan bug di Google," paparnya penuh semangat.

Peristiwa, katanya, terjadi pada Maret 2018.

Nosa mengaku menemukan bug word pada mesin pencari dalam browser Google lama.

Namun, laporannya ternyata ditolak oleh pihak Google, hingga akhirnya dirinya kemudian mencoba melakukan bypass dari sistem lama Google untuk memunculkan bug ke dalam browser Google modern.

"Jadi ada old (lama) browser sama modern browser. Nah, itu cuma word ke old browser-nya yang ada bug itu, Google sendiri menolak. Karena notabene enggak semua orang sekarang itu menggunakan modern browser," jelasnya.

"Saya lapor ke sana, Maret itu ditolak (Google), saya terus nyoba-nyoba lagi bagaimana mem-bypass, bagaimana cara membuat (memunculkan) bug words tersebut ke dalam modern browser, tapi saya enggak nemu, ya saya tinggalin lah," tambah Nosa.

"Terus waktu Agustus 2018 itu saya nyoba lagi. Nah, saya kan nyoba-nyoba, dalam arti saya kan enggak terlalu ahli dalam hal tersebut. Jadi saya hanya melakukan spitting istilahnya, hal-hal yang enggak ada logikanya di situ. Tapi akhirnya berhasil mem-bypass dan bisa di-perform-kan (jalankan) ke modern browser," bebernya.

Peristiwa tersebut kemudian dilaporkan Nosa kepada pihak Google dan dinyatakan valid dua pekan setelahnya.

Pada awal September 2018, dirinya mendapatkan balasan email dari Google bertajuk 'Nice Case'.

"Bug yang saya temukan ini namanya click jacking, jadi click jacking ini kayak memanipulasi sebuah halaman. Jadi Kalau misalnya user ini mengklik halaman yang bukan halaman (milik) Google, itu efeknya sama kayak ngeklik halaman Google. Itu karena di header-nya halaman Google enggak ada protection-nya. Sebenarnya sudah ada, tapi saya berhasil mem-bypassnya. Jadi menghilangkan defender yang ada di Google," terangnya.

Atas keberhasilannya membobol keamanan Google, Nosa mendapat hadiah berupa uang sebesar 7.500 USD.

"Saya sampai sekarang enggak percaya, karena Google adalah perusahaan besar di dunia, tapi kenyataannya bisa, itu berkat dukungan teman-teman dan komunitas," ucapnya. (*)

Lebih dekat dengan Tribun Timur, subscribe channel YouTube kami: 

Follow juga akun instagram official kami: 

Baca: TRIBUNWIKI: Ini Profil Rini Yulianty, Ratu FTV yang Jadi Trending karena Baby Korea

Baca: Catat! Ini Nilai Ambang Batas (Passing Grade) Lolos Tes SKD CAT, Jika Tidak Mimpi Jadi PNS Gagal

Baca: Suaminya Ahmad Dhani Dicibir Gegara Unggahannya, Mulan Jameela Malah Lakukan Ini

Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Bobol Sistem Keamanan Google, Hacker Asal Pasuruan Ini Diganjar Hadiah Rp 112,5 Juta

Berita Terkini