Aklamasi, Rauf Mappatunru Pimpin Pokja Perlindungan Anak di Maros

Penulis: Ansar
Editor: Anita Kusuma Wardana
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kelompok Kerja Perlindungan Anak (Pokja-PA) Maros gelar Forum Daerah Perlindungan Anak I di Warkop Citta Marola, Turikale. Kegiatan dihadiri Ketua DPRD Maros, Chaidir Syam dan Kapolres Maros, AKBP Yohanes Richard.

Laporan Wartawan Tribun Timur, Ansar Lempe

TRIBUN-TIMUR.COM, MAROS - Aktivis Kecamatan Bontoa, Rauf Mappatunru terpilih secara aklamasi sebagai ketua Kelompok Kerja Perlindungan Anak (Pokja-PA) Maros.

Rauf ditunjuk menjadi ketua Pokja PA periode 2018-2023 dalam kegiatan Forum Daerah Perlindungan Anak I di Warkop Citta Marola, Turikale, Kamis (1/11/2018).

Baca: HUT ke-73 Korps Brimob, Brimob Bone Anjangsana ke Panti Asuhan

Baca: Yuzu dan PBSI Sulsel Gelar Kejuaraan Bulutangkis Junior 2018, Catat Tanggalnya!

Baca: Live UseeTV! Live Streaming Persiraja Banda Aceh vs PSS Sleman di HP: Ini Susunan Pemain

Kegiatan tersebut dihadiri oleh Ketua DPRD Maros, Chaidir Syam, Kapolres Maros AKBP Yohanes Richard Andrians dan pihak Pemkab Maros.

Ketua Pokja PA Maros, Rauf Mappatunru, mengatakan, Pokja PA merupakan jaringan daerah dari Komisi Nasional Perlindungan Anak.

"Pokja Anak kedepan akan membangun sinergitas program dengan berbagai pihak, khususnya dengan pemerintah, swasta dan para lembaga pegiat anak," kata Rauf.

Kongres Anak indonesia

nggota Komunitas Pecinta Anak Jalanan (KPAJ) Makassar mewarnai kain dengan cap tangan saat memperingati Hari Anak Nasional, di bawah Jembatan Layang, Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (23/7).

 Dalam waktu dekat Pokja PA akan mengikuti Kongres Anak indonesia (KAI) XV yang dilaksanakan Komnas Perlindungan Anak di Kabupaten Belitung Timur, Provinsi Bangka Belitung.

Setelah acara KAI, Pokja KA akan melaksanakan pelantikan Pengurus yang akan dihadiri Ketua Umum Komnas Anak Arist Merdeka Sirait.

"Terima kasih kepada teman-teman yang sudah menunjuk saya sebagai Ketua Pokja KA. Semoga kehadiran Pokja PA di Maros, dapat menekan angka kekerasan dan penelantaran anak," katanya.

Baca: Fakta-fakta Tentang Black Box Pesawat: Dari Penemu, Fungsi Hingga Dinamakan Black Box

Dia berharap pemerintah juga melihat kehadiran Pokja Anak sebagai kebutuhan yang mendesak. Apalagi kekerasan dan perlakuan salah terhadap anak masih kerap terjadi.

"Kami harap pemerintah bisa terbuka untuk melakukan kemitraan program kedepan, dan mendukung segala upaya-upaya Pokja Anak untuk ikut serta melindungi hak-hak anak," katanya.

Baca: Nilai Tukar Petani di Sulbar Menurun 0,83 Persen

Baca: Oktober 2018, Sulsel Alami Inflasi 0,27 Persen

Sementara, Chaidir Syam berharap lembaga tersebut, dapat bersinergi dengan semua pihak untuk melakukan upaya-upaya perlindungan anak.

"Kekerasan dan penelantaran anak harus diantisipasi sejak dini. Semoga Pokja ini dapat bekerja maksimal," katanya.(*)

Lebih dekat dengan Tribun Timur, subscribe channel YouTube kami: 

Follow juga akun instagram official kami: 

Berita Terkini