Laporan Wartawan Tribun Timur, Hasim Arfah
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Ketua Tanfidziyah PWNU Sulsel, Prof Iskandar Idy PhD mengatakan Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah akan masuk dalam Mustasyar PWNU Sulsel.
Ia akan bersama dengan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla, Ketua DMI Sulsel Amin Syam, dan Founder Bosowa Aksa Mahmud.
"Sebentar lagi Pak Gubernur, Prof Nurdin Abdullah akan masuk dalam Mustasyar," kata Prof Iskandar dalam pembukaan Konferensi Wilayah (Konferwil) ke XIII PWNU Sulsel di Auditorium KH Muhyiddin Zain Universitas Islam Makassar, Jl Perintis Kemerdekaan, Makassar, Sulsel, Sabtu (27/10/2018).
Baca: AGH Sanusi Baco Pesan Pilih Ketua Tanfidziyah Secara Pesantren
Baca: AGH Sanusi Baco Bahas Pemuda Saleh Saat Pembukaan Konferwil PWNU Sulsel
Sementara itu, Wakil Sekretaris Jenderal PBNU, H Masduki Baidlowi mengungkapkan, saat ini umat Islam menghadapi ancaman transnasional.
"Selain ukhuwah islamiah, ada juga ukhuwah wataniah atau saudara sebangsa. Kami menjaga persaudaraan kami dalam bingkai NKRI," katanya.
Baca: 24 Cabang Utus Empat Perwakilan di Konferwil XIII PWNU Sulsel
Baca: Ruslan Wahab Jadi Ketua SC Konferwil XIII PWNU Sulsel
Era Millenial
Mantan legislator DPR RI pun mengatakan, senang karena Prof Iskandar memberikan kepada pemuda untuk mengurus NU Sulsel.
Ia mengatakan konsen dengan tema Konferwil PWNU Sulsel ke XIII," Memperkokoh Ajaran Ahlusunnah Wal Jama'ah Menghadapi Ideologi Transnasional dalam Bingkai NKRI.
"Saat ini era Disrupsi, dalam era perubahan ini kita bisa antisipasi dengan baik dengan pengurus NU yang baru. Kita saat ini sedang menghadapi hoax," katanya.
Baca: Ketua PCNU Barru Mundur dari Bursa Konferwil PWNU Sulsel, Begini Pertimbangannya
Baca: Wacana NU kembali ke Khittah Menguat Jelang Konferwil XIII
Ia menjelaskan, dalam era disrupsi ini maka media sosial sangat berperan.
"Media sosial bersisi dua, ada Alquran tapi ada juga syaitan," katanya.
Ia mengungkapkan, pertanyaan adalah bagaimana kalangan milenial menyukai Ahlusunnah Wal Jama'ah?
"99 persen metode Ahlu Sunnah Wal Jama'ah metode pengajarannya masih didominasi kalangan orang tua, persoalannya memindahkan ajaran bagus itu untuk mereka tertarik," katanya.
Ia mengatakan pengajaran metode baru kepada kalangan Millenial akan segera dilakukan dari PBNU.
Lebih dekat dengan Tribun Timur, subscribe channel YouTube kami:
Follow juga akun instagram official kami:
..