Jelang PSM vs Persib - Mario Gomez Umumkan Pengunduran Diri, ini Alasannya!

Editor: Ilham Arsyam
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mario Gomez

TRIBUN-TIMUR.COM - Menjelang pertandingan PSM Makassar vs Persib Bandung, pelatih Persib Bandung Mario Gomez kesal kepada manajemen.

Ia merasa pelatih, staf pelatih, dan pemain, ditinggalkan ketika sanksi diberikan Komdis PSSI. Hanya bobotoh yang terus memberikan dukungan kepada mereka.

Mario Gomez pun dikabarkan tak akan melanjutkan kiprahnya bersama Persib Bandung di musim depan.

Mario Gomez merasa manajemen tak berubah seperti yang diharapkan.

"Saya ingat tiga bulan lalu kami berangkat ke Bali dan saya katakan ini, jika situasi ini enggak berubah, saya akan pergi dari Persib," ucapnya.

"Saya menyukai Persib, saya cinta Bandung, saya cinta fans, saya cinta pemain saya, saya cinta semua yang ada di sana. Suporter kami bilang "Mario jangan pergi", tapi mereka (manajemen) enggak berubah. Mereka enggak berkembang, mereka menurun, itulah bedanya," katanya.

"Saya tahu, menajemen tahu, tidak akan meneruskan kontrak di tahun 2019 dengan Persib. No. Untuk pemain, untuk fans, tentu saya mau, hingga 10 tahun bahkan, tapi karena manajemen enggak, saya enggak mau stay," ujar pelatih asal Argentina ini.

"Saya ingin juara, saya ingin nanti Desember semua Bandung jadi biru. Champion. Ini bukan soal uang, ini soal kebanggaan, kami butuh bintang lagi, dan kami ingin buat sejarah. Sure, saya fight untuk jadi juara. Sure, untuk pemain dan untuk fans," katanya.

Ia pun sudah mengambil keputusan bulat 2018 akan menjadi tahun pertama dan terakhirnya bersama Persib.

Jika manajemen menawarinya untuk tetap di Persib, Gomez tak akan mau.

"Tapi jika 2019 manajemen menawarkan, saya akan bilang tidak. Tapi dengar, manajemen lewat Pak Glenn Sugita kasih kesempatan untuk tetap di Persib. Saya bilang makasih, tapi maaf saya tidak akan lanjutkan. Karena saya bilang ke dia sebelumnya, saya enggak mau lanjut bekerja dengan Anda. Terima kasih, tapi tidak. Its ok, ini masih personal tapi saya enggak setuju, asisten saya juga tidak," katanya.

Profil Mario Gomez

Roberto Carlos Mario Gomez yang kini berusia 60 tahun ternyata punya reputasi yang cukup bagus sebagai pelatih.

Karier kepelatihan Gomez yang lahir di Mar der Plata, Argentina, tak bisa dipisahkan dari Hector Cuper, koleganya dari Argentina

Tercatat ia 5 kali menjadi assisten Hector Cuper sejak 1995 seperti dilansir Bpost Online dari Bolasport.

Kolaborasi keduanya adalah saat menukangi CA Lanus pada 1995. Kejayaan kolaborasi merkea berdua meraih puncak saat menukangi Valencia dan Inter Milan.

Dua musim bersama Valencia pada 1999-2001, Hector Cuper dan Mario Gomez membawa Los Che meraih dua final Liga Champions berturut-turut.

Sayang mereka gagal membawa Kelelawar Hitam juara di ajang tersebut.

Di Inter pada 2001 hingga 2003, torehan keduanya sebagai duet Pelatih-Assisten Pelatih bertambah.

Musim 2001-2002 ditutup dengan posisi dua di Serie A serta menjadi semifinalis Piala UEFA.

Sementara pada musim 2002-2003 Inter Milan sukses menjadi runner-up di akhir musim sementara di Liga Champions, Inter mencapai semifinal.

Keduanya berpisah setelah itu, Hector Cuper kembali ke mengasuh mantan klubnya Mallorca, sementara Mario Gomez memutuskan berkarier menjadi pelatih di klub Argentina G y E Jujuy.

Pria 60 tahun tersebut juga mantan pelatih juara Liga Super Malaysia empat kali empat kali beruntun (2017, 2015/2016, 2014/2015, 2013/2014), Johor Darul Takzim (JDT).

BolaSport.com melansir dari transfermarkt.com Roberto Carlos Gomez, menukangi JDT mulai April 2015 sampai Januari 2017.

Pria asal Argentina tersebut membawa JDT menjuarai Liga Super Malaysia musim 2015.

Roberto Carlos Mario Gómez juga pernah mencatat prestasi bersama JDT di Piala AFC 2015.

Dimana JDT mencatat sejarah menjadi klub Asia Tenggara pertama yang menjuarai Piala AFC.

Di Malaysia, ia pernah meraih penghargaan Coach of The Year liga Malaysia pada musim 2015-2016 saat mengantarkan JDT juara Liga Malaysia dan Piala AFC.


Berita Terkini