TRIBUN-TIMUR.COM - Jelang berakhirnya kompetisi Liga I, dua klub sepakbola di Indonesia, Persib Bandung, mendapatkan status sebagai klub profesional setelah Komite Lisensi Klub (CLC) PSSI memberikan kepastian melalui surat kepada masing-masing manajemen.
Kedua klub tersebut yakni, Persib Bandung dan Borneo FC. Persib menerima surat bernomor 002/CLC-PSSI/X/2018, sedangkan Borneo FC mendapatkan surat bernomor 006/CLC-PSSI/X/2018.
“Tak hanya diakui sebagai klub profesional, Persib juga dinyatakan layak untuk berlaga di kompetisi level AFC di musim 2019,” demikian pernyataan manajemen Persib melalui laman resmi klub.
Lisensi ini dibutuhkan oleh sebuah klub untuk mengikuti atau terlibat dalam kompetisi klub sepakbola di kawasan AFC.
Untuk mendapatkan lisensi ini, sebuah klub harus memenuhi beberapa aspek yang telah ditentukan oleh AFC.
Aspek-aspek itu yakni:
Olahraga
Hal yang harus dipenuhi pada aspek ini berhungan langsung dengan pemain dan pengembangannya, seperti pembinaan pemain muda yang berjenjang hingga penyediaan layanan dukungan medis yang komprehensif untuk semua pemain.
Klub-klub dituntut mempunya infrastruktur penunjang yang memadai yang dapat memberikan kenyamanan bagi semua pihak, baik itu para pemain, pelatih, hingga para pendukung. Beberapa infrastruktur tersebut di antaranya adalah stadion dan lapangan latihan.
Personal dan Administrasi
Aspek ini menekankan pentingnya pengelolaan administrasi dan hal-hal nonteknis lain yang berhubungan dengan klub. Untuk memenuhi hal tersebut, maka orang-orang yang digunakan haruslah memiliki kapasitas yang mumpuni.
Hukum
Pada aspek ini, klub diwajibkan memiliki legalitas yang jelas. Selain itu, status kepemilikan dan berbagai hal semacamnya harus terbuka atau transparan, serta harus taat pada peraturan yang ditetapkan pihak kompetisi.
Keuangan
Aspek ini berkaitan dengan pendanaan operasional klub. Klub dituntut untuk memiliki transparansi keuangan yang jelas, seperti sumber keuangan klub, biaya transfer pemain, pembayaran gaji, dan sebagainya.
Tiap aspek di atas punya level atau kategori yang berbeda, yaitu level A, B, dan C. Level A dan B adalah persyaratan yang benar-benar harus dipenuhi atau tergolong persyaratan minimum.
Kendati level B merupakan syarat wajib atau syarat minimum, klub-klub yang tidak bisa memenuhi persyaratan ini masih dibolehkan mengikuti kompetisi, tetapi dengan sejumlah sanksi. Sementara itu, level C atau level terakhir merupakan level tertinggi yang dipatok AFC yang artinya bukan merupakan syarat wajib – meski diharapkan dapat mencapai level ini.
Pada musim kompetisi lalu, PSM Makassar gagal meraih lisensi tersebut karena terkendala pada pembinaan pemain mudan dan infrastruktur lapangan dan stadion.
Padahal, di akhir kompetisi, PSM Makassar berada di urutan ketiga klasemen sementara dan berhak mewakili Indonesia berlaga di level Asia. PSM akhirnya digantikan oleh Persija Jakarta yang bertengger di urutan keempat.(*/tribun-timur.com)