Pada 2 Juli 2013, gempa bermagnitudo 6,1 mengguncang Provinsi Aceh.
Gempa ini disebabkan oleh lempeng Sunda yang bersubduksi dengan lempeng Indo-Australia.
Pergerakan lempeng mengakibatkan wilayah di Sumatera berguncang.
Selain itu, beberapa daerah di wilayah Indonesia bagian selatan juga mengalami gempa bumi, mulai dari yang bermagnitudo relatif kecil hingga yang terbesar.
5. Indonesia terletak di antara pertemuan dua lempeng benua besar dan patahan Semangko
Provinsi Sumatera Barat adalah berada di wilayah pertemuan dua lempeng benua besar (lempeng Eurasia dan lempeng Indo-Australia) dan patahan Semangko.
Di dekat pertemuan lempeng ada pula sesar Mentawai.
Ketiganya adalah daerah seismik aktif.
Menurut catatan para ahli seismik, Sumatera Barat memiliki siklus gempa besar 200 tahun yang pada awal abad 21 telah memasuki periode siklus berulang.
6. Persebaran sesar-sesar aktif di seluruh Indonesia
Wilayah Indonesia berpotensi tinggi terjadi gempa bumi karena posisinya di pertemuan tiga lempeng utama dunia.
Yakni, Lempeng Eurasia, Indo-Australia dan Pasifik.
Dari pertemuan ketiga lempeng ini, ada sekitar enam pertemuan lempeng aktif yang berpotensi memicu gempa bumi kuat.
7. Indonesia memiliki banyak gunung berapi
Indonesia berada di wilayah Sabuk Alpine.