Gempa Palu Donggala

Dua Psikolog Siaga di Posko Pelayanan Korban Gempa Sulteng di Bandara Sultan Hasanuddin

Penulis: Muhammad Fadhly Ali
Editor: Anita Kusuma Wardana
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Posko Pelayanan dan Bantuan Gempa dan Tsunami Palu-Donggala telah dibuka sejak Sabtu (29/9/2018) oleh Angkasa Pura I Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar.

Laporan Wartawan Tribun Timur, Muhammad Fadhly Ali

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Posko Pelayanan dan Bantuan Gempa dan Tsunami Palu-Donggala telah dibuka sejak Sabtu (29/9/2018) oleh Angkasa Pura I Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar.

Kurang lebih 1.621 pengungsi telah mendapatkan pelayanan dan penanganan melalui posko tersebut. Sampai saat ini pengungsi masih terus berdatangan.

Bencana Gempa dan Tsunami di Palu-Donggala memang memberikan duka yang mendalam bagi korban.

Bagi pengungsi yang selamat, kejadian yang mereka alami mungkin akan berdampak pada psikologi mereka terutama anak-anak.

Untuk itu, Manajemen Bandara Internasional Sultan Hasanuddin menghadirkan Tim Psikolog untuk para pengungsi di Posko Pelayanan dan Bantuan Gempa Dan Tsunami Palu-Donggala.

General Manager Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar, Wahyudi dalam keterangan resminya, Minggu (7/10/2018) menuturkan, â‚©ara pengungsi ini mengalami kejadian yang bisa menimbulkan trauma.

"Sehingga kami berinisiatif mencari bantuan ahli, yaitu melalui Ikatan Psikolog Klinis, untuk membantu kondisi psikologis mereka," katanya.

Tim Psikolog yang merupakan Ikatan Psikolog klinis Sulawesi Selatan mengerahkan 12 orang yang terdiri dari 10 Relawan mahasiswa dan 2 Psikolog.

Mereka akan melakukan assesment terlebih dahulu untuk mengetahui kondisi psikologis pengungsi.

Selanjutnya mereka akan memberikan beberapa kegiatan kepada pengungsi. Kegiatan tersebut masuk ke dalam program Pengalihan Aktifitas, Support Group, Psikoedukasi dan Terapi.

"Pengungsi di sini merupakan pengungsi sementara, jadi tim psikolog akan menerapkan metode sesuai dengan kebutuhan mereka," ujar putera selaku penangungjawab Tim psikolog.

Sebagai contoh saat tim melakukan assesment kepada anak kecil, jika anak tersebut trauma akan suatu hal pasca musibah gempa maka tim akan memberi saran kepada orangtuanya tentang apa yang sebaiknya orang tua lakukan agar trauma tersebut tidak berdampak berkepanjangan.

Kegiatan bantuan psikologis ini direncanakan akan berlangsung sampai Posko Pelayanan dan Bantuan berakhir.

Selain mendirikan Posko, Bandara Internasional Sultan Hasanuddin telah mengirimkan 2 (dua) kloter Tim Relawan Tanggap Darurat ke Palu, Sulawesi Tengah, untuk menyalurkan bantuan korban gempa dan tsunami sekaligus membantu agar Bandara Mutiara Sis Al Jufri dapat beroperasi kembali.

"Semoga segala bantuan ini bermanfaat bagi korban maupun pengungsi." ujar Wahyudi. (*)

Berita Terkini