Itulah mengapa, Arema tidak ingin lagi mengecewakan fan setianya.
"Sekarang kami dalam zona berbahaya (posisi ke-13). Jadi, kemenangan sangat penting artinya. Apalagi sekarang main di kandang sendiri. Saya memahami bagaimana rivalitas kedua tim," kata pelatih Arema, Milan Petrovic.
Namun, pelatih asal Slovenia ini tidak ingin anak buahnya diliputi ketegangan atau bahkan terbebani karena musim ini tim Singo Edan punya kutukan aneh.
Mereka selalu sulit menang ketika main di Stadion Kanjuruhan yang tribunenya terisi penuh oleh Aremania. Seperti saat menjamu Persib Bandung (15/4/2018), Persija Jakarta (5/8/2018), dan Borneo FC (11/8/2018). Ketiga laga itu berakhir dengan hasil imbang.
Namun ketika penonton sepi, Arema justru berhasil menjungkalkan tim papan atas seperti Bhayangkara FC, Persipura Jayapura hingga Madura United di Stadion Kanjuruhan.
Bisa diartikan, ada ketenangan yang hilang dalam tim Arema ketika bermain di hadapan puluhan ribu Aremania. Milan sudah menyadari persoalan ini. Itulah mengapa, dalam 10 hari terakhir, dia meminta pemainnya untuk melepaskan ketegangan.
"Pemain harus enjoy menikmati pertandingan nanti karena atmosfernya pasti luar biasa dengan stadion yang penuh," jelasnya.
Pemain Arema, Dedik Setiawan, mengakui hal tersebut. Dia merasakan ada ketenangan yang hilang saat atmosfer stadion sedang dipenuhi penonton.
"Rasanya ingin segera mencetak gol untuk melepaskan beban. Tapi, untuk melawan Persebaya, kami akan mencoba lebih tenang," kata penyerang 24 tahun tersebut.
Irfan Jaya, Milan Petrovic, Djadjang Nurdjaman, dan Dedik Setiawan saat konferensi pers di Polres Malang, Jumat (5/10/2018). (Bola.com/Iwan Setiawan)
Selama persiapan, Arema juga mengasah ketajaman pemain. Dalam tiga pertandingan sebelumnya, ada penurunan dalam jumlah gol. Mereka hanya bisa menyarangkan dua gol.
Itu pun saat bermain di kandang melawan Madura United. Sedangkan ketika bertandang ke Persib Bandung dan Persipura Jayapura, Singo Edan tidak bisa menjebol gawang lawan.
"Kami memang punya persoalan dalam hal produktivitas. Melawan Persib dan Persipura tidak ada peluang yang bisa menjadi gol. Selama persiapan melawan Persebaya, kami sudah perbaiki itu karena butuh gol untuk mengalahkan Persebaya," imbuh Milan.
Manajemen Arema ikut berperan untuk membuat suasana lebih cair. Mereka tidak ingin pemainnya tegang dengan memanaskan suasana.
"Kami fokus untuk respek kepada tim Persebaya. Begitu juga Aremania. Mereka akan menyambut pertandingan ini tanpa insiden," timpal Media Officer Arema, Sudarmaji.
Dari kubu tamu, Persebaya memiliki modal yang apik untuk menyongsong laga sarat gengsi ini. Tim berjulukan Bajul Ijo itu menang 4-1 atas Mitra Kukar pada pekan ke-23 (22/9/2018).
Namun, Persebaya harus ingat kemenangan itu diraih saat menjalani pertandingan dengan status sebagai tuan rumah. Kali ini, bakal mereka menjalani laga tandang tak mudah.