Laporan Wartawan Tribun Timur, Darul Amri Lobubun
TRIBUN-TIMUR.COM, SIGI - Kampung Jono Oge, di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah (Sulteng), berganti jadi ladang jagung warga, Rabu (3/10/2018).
Fenomena kampung berganti menjadi ladang jagung akibat dari gempa 7.7 SR yang mengguncang, daerah di Sulteng seperti Kota Palu, Donggala dan Sigi.
Ladang jagung warga kampung itu menggeser rumah-rumah warga di Jono Oge termaksud Gereja sejauh 3 Km.
"Kampung kami tergeser karena gempa, tiba-tiba gempa lalu tanah bergelombang dan datang tanaman jagung," kata salah seorang warga Jono Oge, Mery (42).
Baca: VIDEO: Kesaksian Warga Balaroa Palu Selamatkan Istri saat Diterjang Gempa
Kata Mery, saat kejadian itu dia sedang berada didalam kamar mandi. Setelah gempa mengguncang, Mery lari keluar dan cepat-cepat naik keatas bukit.
Di situ, Mery merasakan tanah seakan mendidih dan mulai menggeser.
Waktu itu dia tidak melihat denga jelas karena lampu di Jono Oge mati total, gelap.
Puluhan rumah warga bergeser, juga diikuti beberapa bengkel motor dekat rumah Mery bergeser.
Bahkan gereja Padmos Indonesia juga ikut bergeser.
"Itu waktu tanah seperti berjalan, saya tidak tahu Jono Oge sudah kemana itu. Tanah juga keluarkan air sama lumpur tapi ini sudah kering," ungkap Mery.
Sementara itu, Dahlan (50) warga Jono Oge yang selamat dari bencana tersebut mengaku, secara tiba-tiba jalan-jalan di Kampung Jono Ogi itu bergelombang.
Baca: BNPB: Pengungsi Akibat Gempa dan Tsunami Palu 70.821, Ini Bantuan yang Mereka Butuhkan
"Jalanannya seperti bergelombang dan tanah kayak kendaraan itu bertabrakan. Pokonya tanah ini kayak lautan karena seperti gelombang," cerita Dahlan.
Disitu, Dahlan merasakan seperti dia kembali mengingat kebaikan dan dosa yang pernah dia perbuat selama hidup, bahkan dia sempat teriak ampun.
"Ini kejadian pertama kali saya langsung mengingat dosa-dosa selama hidup ini, mungkin karena tuhan masih sayang saya dan ini teguran," jelasnya. (dal)