Laporan wartawan Tribun-Timur, Saldy
TRIBUN-TIMUR.COM,MAKASSAR - Rupanya pertemuan ratusan pegawai honorer kategori II (K2) kabupaten Pangkep dengan Gubernur Sulsel Prof HM Nurdin Abdullah bukan Kepala BKD Sulsel Ashari F Radjamilo, tetapi di fasilitasi oleh Timses Prof Andalan Taufik Fahcruddin.
Hal tersebut diungkapkan oleh, Nafri pegawai (K2) Pangkep, yang bertugas di sekolah.
"Kami berterima kasi kepada Pak Taufik Fahcruddin karena beliau telah memfasilitasi kami mendengar keluh kesah kami yang sudah 7 tahun kami pendam," kata Nafri.
Nafri mengatakan, sedianya dia sudah terangkat sebagai PNS pada tahun 2013, namun Bupati Pangkep ragu akan pengangkatan honorer sehingga mereka statusnya belum jelas hingga sekarang.
Baca: Terima Aduan Honorer K2 Pangkep, Gubernur Sulsel Malah Minta Bantuan BKD Bantaeng, Ada Apa?
Ia mengungkapkan, Menpan RB telah mengumumkan kelulusan para K2 Pangkep pada 2013, namun karena ragu menandatangani perjanjian mutlak, sehingga Menpan belum mengeluarkan SK tersebut.
"Alhamdulilah pertemuan dengan Gubernur memberikan kami harapan lagi untuk mengabdi dengan baik," kata Nafri.
Sementara itu, Taufik Fahcruddin yang juga Ketua Timses Prof Andalan (Nurdin Abdullah - Sudirman) saat Pilgub Sulsel, membenarkan hal itu.
"Iye, mereka datang ingin menyampaikan aspirasinya ke bapak. Kebetulan bapak pas ada waktu akhirnya ketemu," katanya, Minggu (16/9)
Taufik mengatakan, kabar terakhir soal K2 Pangkep, sudah ada pihak yang diminta ke BKN dan Menpan untuk mengurusi persoalan ini.
"Kabarnya sudah ada yang diminta ke Jakarta untuk konsultasikan hal ini," katanya.
Baca: Perjuangkan Nasib 599 Eks Honorer K2 di Sidrap, Dollah Mando Surati Menpan-RB
Gubernur Sulsel Prof HM Nurdin Abdullah, mengatakan bahwa persoalan ini akan ia kawal, dan dicarikan solusi.
Menurutnya ada keraguan Bupati Pangkep untuk meneken pertanggung jawaban mutlak pengangkatan CPNS K2.
"Begini,kalau pun di berikan kebijakan dan teken saya bisa menggantikan Bupati, alhamdulillah. Teken K2 Pangkep lewat Gubernur saja," katanya.
Sekedar diketahui, data yang terungkap pada pertemuan NA dengan K2, tercatat ada 600 K2.
Mereka bertugas di berbagai sektor, baik di Pendidikan, Kesehatan, dan teknis. (sal)