Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

15.120 Anak Stunting di Sulsel Dapat Bantuan, Andi Sudirman: Kita Berikan Insentif Rp1 Juta per Anak

Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak usia di balita yang ditandai dengan tinggi badan anak lebih pendek dari standar usianya.

|
Penulis: Faqih Imtiyaaz | Editor: Sakinah Sudin
Tribun Timur/ Thamzil Thahir
BANTUAN ANAK STUNTING - Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman (42) dan Wagub Fatmawati Rusdi (45), selfie bersama siswa dari 15 SMA usai Upacara Kibar Bendera HUT 80 RI di Rujab Gubernur Jl Sungai Tangka No 1, Ujungpandang, Minggu (17/8/2025). Gubernur mengungkap Pemprov Sulsel memberikan bantuak kepada ribuan anak di Sulsel. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Andi Sudirman Sulaiman mengungkap ribuan anak stunting mendapat bantuan insentif.

"Kita juga sudah melaunching program untuk stunting," kata Andi Sudirman usai upacara HUT Kemerdekaan RI di Rujab Gubernur Sulsel, Minggu (17/8/2025).

 Rujab Gubernur Sulsel berlokasi di Jl. S. Tangka No.31, Sawerigading, Kec. Ujung Pandang, Kota Makassar, Sulsel.

"Ada 15.120 anak stunting yang kita berikan insentif Rp1 juta per anak," jelasnya.

Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak usia di bawah lima tahun (balita) yang ditandai dengan tinggi badan anak lebih pendek dari standar usianya.

Kondisi ini disebabkan kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang, terutama pada periode 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK).

Bukan hanya masalah tinggi badan, stunting juga dapat menyebabkan gangguan perkembangan otak, keterlambatan perkembangan kognitif dan motorik, serta meningkatkan risiko penyakit. 

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Sulsel Ishaq Iskandar menjelaskan, bantuan dalam bentuk uang tunai melalui transfer rekening bank.

Saat ini, Ishaq sudah mengantongi data anak-anak teridentifikasi stunting.

Pendataan dilakukan tenaga pendamping gizi di setiap desa se-Sulsel.

Mereka turun mendata ke tiap-tiap rumah di desa, mencatat tumbuh kembang balita.

Ishaq menyebut mekanisme transfer diberikan dua tahap.

"Mulai ditabungan dikasih Rp 300 ribu dulu, setelah selesai programnya dikasih Rp 700 ribu lagi," kata Ishaq Iskandar.

Di awal, orangtua mendapat suntikan pemberian makanan tambahan.

Para orangtua akan diawasi langsung tenaga pendamping gizi di desa.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved