Amanah Puang Makka dan KH Baharuddin di Tahun Baru Islam 1440 H

Penulis: Saldy Irawan
Editor: Imam Wahyudi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sementara itu, Habib Abdur Rahim Assegaf Puang Makka menyebutkan bahwa sebelum hijrah, seseorang kader NU harus memastikan sikap komitmen, dan ketegasannya menyambut tahun baru Islam.

"Jangan selalu dilanjutkan gaya lama. Harus hijrah, tapi dengan aklatulkarimah," katanya.

Ia menjelaskan salah satu ketegasan yang dimaksud ini dengan tidak mengharap bantuan dari elite.

"Seperti halnya kegiatan ke NUan, jangan bikin di luar. Kita bikin di tempat kita. Jangan takut, kita tidak dibantu oleh mereka (elite)," kata Puang Makka.

Sesepuh NU Sulsel kata Puang Makka, telah menitipkan pesan,untuk menjaga kewibawaan NU dengan menegakkan komiten dan ketegasan.

"Tidak ada urusan dengan Gubernur dan lainnya. Kalau ini tidak dibiasakan, mereka akan mengatur kita," ujarnya.

Jangan sampai kata Puang Makka, jika elite menganggap jamaah atau kader NU meremehkan NU.

"Jangan sampai ada kata gampangji. Kalau itu sudah di pegang oleh mereka, maka kita akan habis satu persatu karena kepentingan kelompok," tegasnya.

Menurutnya kader NU tidak ada pada tataran elite, namun ia disegani oleh elite. Marwah NU ini kata Puang Makka harus dijaga.

Jika prinsip ini diteguhkan, ia meyakini NU selalu punya energi.

Yang membuat Puang Makka kecewa, disaat mendengar banyak pejabat pemerintah mengatasnamakan NU.

Padahal mereka hidup tidak mengamalkan nilai-nilai Islam, Ahlu Sunna Waljamaah.

"Mereka hanya menjual NU, banyak di Kemenag," sindir Puang Makka.

Sementara itu, Imam Masjid Al Markas Dr Muammar Bakri mengatakan hal yang sama. Ia sangat sepakat jika semua hijrah di tahun baru.

Menurutnya Mengislamkan budaya dan jamaahnya, suatu hal yang sangat istimewa di tahun baru Islam.

Halaman
123

Berita Terkini