TRIBUN-TIMUR.COM - Belum lama terkenal berkat ceramahnya di media sosial, Ustaz Abdul Somad sudah dilirik partai politik.
Dia sempat dijagokan sebagai bakal calon wakil presiden.
Namun, ustaz yang rendah hati itu menolaknya.
Ustaz Abdul Somad baru-baru ini kembali mendapat kabar penolakan oleh sejumlah orang terkait rencana ceramahnya di sebuah kota di Provinsi Jawa Tengah.
Namun di saat kabar kabar itu, Ustaz Abdul Somad tetap melaksanakan ceramahnya.
Baru-baru ini, ustaz 4,2 juta follower di instagram itu mengiri ceramah di tempat tak biasa.
Untuk pertama kalinya, Ustaz Abdul Somad mengisi ceramah di Gedung Majelis Permusyawaratan Rakyat/ Dewan Perwakilan Rakyat (MPR/DPR).
Baca: Tak Pernah Lagi di TV, Artis Cantik FTV ini Ternyata Dirundung Duka, Kondisi Suaminya Bikin Sedih
Baca: Inilah Kata-kata Ahmad Dhani Usai Deklarasi #2019GantiPresiden yang Bikin Dia Terancam Bui
"Syukuran dan Doa Bersama bersempena HUT MPR RI ke 73 di Komplek DPR / MPR RI Senayan, Jakarta Pusat. Rabu, 29 Agustus 2018, 18 Dzulhijjah 1439," tulis Ustaz Abdul Somad di akun instagram miliknya.
Ustaz mengisi ceramah dan doa selama 75 menit di halaman MPR/ DPR.
"Saya datang ke Jakarta, sampai di Jakarta melihat kali. Di sebelah kanan saya pak Oesman Sapta lebih ganteng yang asli selama ini lihat di tv saja,
Jumpa pula dengan Cak Imin, selama ini kita lihat balihonya saja,
Jumpa pula dengan bapak DR Zulkifli Hasan, alhamdulillah, sebelah kanan beliau, bapak DR KH Hidayat Nur Wahid," kata Ustaz Abdul Somad.
Bertemu para politisi di Senayan, ia terkejut.
"Saya melihat seolah-seolah selama ini anggota MPR, DPR, politisi, politikis mereka sepertinya cakar-cakaran, berkelahi, tetapi ternyata ketika bertemu langsung, MasyaAllah, tidak lagi berasal dari partai yang mana, golongan yang mana, semuanya seperti saudara, karena kita dipersatukan merah putih," katanya.
Ia berkisah, ketika sampai di Gedung MPR DPR, ia disambut oleh anggota DPR RI, John Erizal.
"Ustaz Somad, ini adalah kantor ustaz," kata Ustaz Abdul Somad menirukan ucapan anggota DPR RI asal Riau itu.
"MasyaAllah belum pernah kemari tiba-tiba ke Jakarta dapat kantor," ujar Ustaz Abdul Somad.
Ketua MPR RI, DR Zulkifli Hasan memberi penjalasan bahwa makna dari kantor Majelis Permusyawaratan Rakyat adalah milik rakyat Indonesia.
Pada ceramah yang dihadiri pimpinan MPR RI seperti Zulkifli hasan, Oesman Sapta, Muhaimin Iskandar, Mahyudin dan Ahmad Basarah ia mengisahkan fitnah yang ia rasakan.
"Saya ingat beberapa bulan lalu saya difitnah anti kebhinekaan, anti NKRI, Alhamdulillah saya tidak memviralkan, sehari setelah itu viral ketika saya menyanyikan lagu Indonesia Raya, menggerek bendera, memasangkan bendera di dinding sekolah tertinggal di kampung pedalaman di Provinsi Riau,
Maka orang-orang yang memfitnah ini sesungguhnya mereka tidak punya paket 2 giga.
Tonton itu banyak-banyak youtube, bagaimana kami menyanyikan lagu Indonesia raya sampai ke pedalaman, bagaimana
hebatnya negeri ini, bagaimana orang yang di dalam sana tidak dapat melihat internet, tapi kita sampaikan ini negeri kita, ini
bendera sudah lapuk harus diganti, kalian harus menyanyikan lagu kebangsaan, karena kita bukan lagi krisis kelaparan karena
sudah kenyang, tetapi krisis cinta tanah air,'
Ia mengungkapkan sebuah kehormatan baginya diundang oleh MPR.
"Merupakan kehormatan yang luar biasa, saya diundang di hadapan pimpinan MPR, para anggota legislatif, di hadapan masyarakat, di hadapan saudara seakidah, sebangsa se-tanah air, maka ini kebahagian yang luar biasa," ujarnya.
"Tidak di-setting, tidak dibuat-buat, tidak direncanakan, setiap datang tuduhan bertubi-tubi, dua hari setelah itu pasti Allah menggantinya dengan ganti yang luar biasa," lanjutnya.
Ia mengungkapkan dirinya kerap mendapat hadangan ketika hendak menggelar ceramah atau tausiyah.
Namun ada saja hal-hal yang ditunjukkan Allah kepada dirinya.
"Dulu saya dituduh anti NKRI, sehari setelah itu langsung diundang Mabes TNI. Viral saya dituduh tidak termasuk dalam 200 ustaz
yang direkomendasi, sehari setelah itu langsung diundang oleh Hakim Agung. Padahal saya tidak pernah minta undang, diam-
diam saya SMS/WA tidak ada,"
"Begitu juga dengan ini, terjadi penolakan tausiyah saya di satu tempat, tidak boleh disebut namanya, menjaga kode etik
jurnalistik. Lalu saya diundang hari ini dan saya memang menunggu momen foto-foto dengan pmpinan MPR," kata Ustaz Abdul
Somad.
Artikel ini telah tayang di bangkapos.com dengan judul Dituduh AntiNKRI, Ini Sindiran Menohok Ustaz Abdul Somad di MPR, Dia Terkejut Temukan Fakta Ini, http://bangka.tribunnews.com/2018/09/01/dituduh-antinkri-ini-sindiran-menohok-ustaz-abdul-somad-di-mpr-dia-terkejut-temukan-fakta-ini?page=all.
Editor: Alza Munzi