Rela Gendong Jamaah Kelelahan, Begini Aksi Heroik Ketua Kloter 5 UPG di Mekkah

Penulis: Saldy Irawan
Editor: Mahyuddin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Kloter 5 UPG H Faried Wajedi, dengan sisa kekuatan tenaga yang ada, menggendong jamaah haji Indonesia dari pelataran parkir Bus Shalawat Mahbas Jin menuju hotel, tempat Caya menginap.

Laporan wartawan Tribun-Timur, Saldy

TRIBUN-TIMUR.COM - Proses haji di Arafah Muzdalifah dan Mina (Armuzna) sudah berakhir.

Saat ini, jamaah haji sudah berada di Kota Makkah untuk lanjut melaksanakan proses haji selanjutnya, seperti tawaf ifadha.

Meski demikian sebagian dari jamaah memilih beristirahat memulihkan tenaga setelah melewati Armuzna yang cukup menguras tenaga.

Selanjutnya, Sabtu (25/8/2018), baru kembali Masjidil Haram.

Pantauan Humas Kemenag Sulsel, bahwa di Mekah, terjadi peristiwa yang menyita perhatian.

Seseorang jamaah Kloter 5 UPG dari rombongan 9 yang tergolong resiko tinggi, Hj Caya binti Jassa Guru sudah kelelahan.

Dia kelelahan dan sakit saat berebut naik ke bus salawatan dari Mina ke Makkah.

Bersama jamaah lain, Caya balik ke hotel setelah menyelesaikan pelontaran nafar Awal.

Caya bersama teman sekamarnya terlihat dan resah karena tertinggal sendiri.

Bus yang di tumpangi parkirnya jauh dari hotel, hal ini terjadi karena beberapa akses ke hotel ditutup Kepolisian Arab Saudi.

Ditambah taksi sangat susah didapatkan pada hari tasryik.

Melihat kondisi tersebut, Ketua Kloter 5 UPG H Faried Wajedi, dengan sisa kekuatan tenaga yang ada, menggendong jamaah haji Indonesia dari pelataran parkir Bus Shalawat Mahbas Jin menuju hotel, tempat Caya menginap.

"Ibu ini tertinggal rombongan, tidak ada kursi roda dan jalan menuju ke depan hotel ditutup, dan kendaraan taksi masih sulit di hari hari tasyrik, demi kemanusiaan dan tamu Allah harus saya tangani," katanya.

Yahya Ismail salah seorang pemerhati sosial terharu dengan aksi cepat tanggap Petugas Haji Indonesia ini.

"Ustadz Faried ini menggendong jamaah bagaikan menggendong ibunya sendiri, menggendong dengan penuh keikhlasan.

Menurut Faried, jamaah kategori risti di kloternya sebanyak 98 orang.

Sedangkanlanjut usia (lansia) 91 orang. Bagi usia risti dan sepuh serta tidak bisa jalan, pakai kursi roda dibantu oleh pemandu petugas kursi roda yang ada standby di Masjidil Haram.(*)

Berita Terkini