HUT ke 73 RI

Murid Pedalaman Tompobulu juga Dapat Seragam dan Alat Tulis dari Relawan

Penulis: Ansar
Editor: Anita Kusuma Wardana
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Relawan Sekolah Kolong Project telah membangun ruang kelas baru Madrasah Ibtidaiyah (MI) Darul Dakwah Wal Irsyad (DDI) Hidayatullah Tanete Bulu, Desa Bonto Manurung, Tompobulu.

Laporan Wartawan Tribun Timur, Ansar Lempe

TRIBUN-TIMUR.COM, MAROS - Selain membangun ruang kelas baru untuk murid pedalaman Tompobulu Maros, Relawan Sekolah Kolong Project juga mengumpulkan dana melalui melalui program 'Patungan Yuk' yang mencapai Rp 13.989.550.

Dana tersebut diseraghkan ke Madrasah Ibtidaiyah (MI) Darul Dakwah Wal Irsyad (DDI) Hidayatullah Tanete Bulu, Desa Bonto Manurung, Tompobulu.

Penanggung jawab Sekolah Kolong Project, Mulyadi mengatakan, Jumat (17/8/2018) dana 'Patungan Yuk' bersumber dari relawan dan berbagai sumber lainnya, termasuk usaha penjualan kaos donasi.

Selain bangunan dan uang, sejumlah donatur atau penggiat pendidikan Makassar, juga menyerahkan bantuan barang seperti buku tulis, bacaan, pensil, pulpen, papan tulis.

Bantuan tersebut juga sudah disalurkan dan digunakan dalam proses belajar mengajar di sekolah kolong rumah.

"Donasi dalam bentuk barang ini, diperoleh dari berbagai komunitas penggiat pendidikan di Makassar. Teman-teman, sangat peduli dengan kondisi murid di Bara-barayya," katanya.

Menurutnya, progres pembangunan ruang kelas baru dan buku, sudah rampung. Namun belum bisa digunakan lantaran belum ada bangku.

Dalam waktu dekat, relawan akan membuat bangku dari kayu. Apalagi, di Bara-barayya masih ada sejumlah kayu yang bisa dimanfaatkan.

"Kalau kita membeli kayu dari luar, pasti kami kesusahan membawanya ke lokasi. Dalam waktu dekat kita akan resmikan sekolah baru MI Bara-barayya," katanya.

Murid Darul Dakwah Wal Irsyad (DDI) Hidayatullah pun mengaku senang setelah mendapatkan bantuan ruang kelas dari Relawan Sekolah Kolong Project. Selain itu, puluhan murid juga mendapatkan seragam sekolah, buku tulis dan baca, serta pulpen.

Guru tetap sekolah pedalaman Tompobulu tersebut, Abdul Khalik mengapresiasi relawan yang telah bekerja keras dalam menyalurkan bantuan, tenaga, pikiran dan juga dana, Jumat (17/8/2018).

Dia berharap, para murid bisa semakin bersemangat dan lebih rajin saat belajar di sekolah. Selain keterbatasan ruang kelas, murid juga hidup dalam kemiskinan.

"Saya atas nama sekolah dan murid sangat berterima kasih kepada relawan. Sekolah ini tidak akan menjadi lebih baik, tanpa bantuan relawan. Ini bukti kalau masih banyak orang di Indonesia yang mau berbagi," ujarnya.

Untuk berkunjung ke MI Bara-barayya membutuhkan waktu sekitar 2 jam perjalanan dengan mengendarai motor dari kota Maros.

Setelah sampai di ujung jalan desa, perjalanan dilanjutkan dengan berjalan kaki, selama 2 jam. Warga akan menyusuri jalan hutan yang terjal berbatuan.

Pemerintah setempat terkesan tidak peduli. Tidak sepeserpun sumbangan pemerintah yang masuk dalam donasi yang digalang relawan.(*)

Berita Terkini