Gerhana Bulan Total atau Blood Moon

Lengkap, Berikut Tata Cara Shalat Gerhana Bulan Total atau Shalat Khusuf, dari Niat Hingga Salam

Editor: Edi Sumardi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tata cara shalat gerhana bulan total.

7. Itidal kedua.

Membaca doa i’tidal,

8. Sujud dengan membaca tasbih dengan durasi seperti rukuk pertama,

9. Duduk di antara dua sujud,

10. Sujud kedua dan membaca tasbih dengan durasi seperti pada rukuk kedua,

11. Duduk istirahat atau duduk sejenak sebelum bangkit untuk mengerjakan rakaat kedua,

12. Bangkit dari duduk, lalu mengerjakan rakaat kedua dengan gerakan yang sama dengan rakaat pertama, hanya saja bedanya, pada rakaat kedua pada berdiri pertama dianjurkan membaca surah An-Nisa.

Sedangkan pada berdiri kedua dianjurkan membaca surah Al-Maidah,

13. kemudian yang terakhir salam,

14. Imam atau orang yang diberi wewenang menyampaikan dua khutbah shalat gerhana.

Adapun isi tausiyah dalam khutbah antara lain, mengajak jamaah beristighfar, semakin takwa kepada Allah, bertaubat, memperbanyak sedekah, memerdedakan budak dan lain sebagainya.

Beberapa ulama membolehkan shalat gerhana dalam versi ringkas, yaitu membaca surah yang lebih pendek dari Al-Baqarah, setelah membaca Al-Fatihah.

Hal ini sebagaimana diterangkan oleh Syekh Ibnu Sayyid Muhammad Syatha Ad-Dimyathi dalam I’anatut Thalibin.

Artinya, “Kalau seseorang membatasi diri pada bacaan surah Al-Fatihah saja, maka itu sudah memadai. Tetapi kalau seseorang membatasi diri pada bacaan surah-surah pendek setelah baca surah Al-Fatihah, maka itu tidak masalah. Tujuan mencari bacaan panjang adalah mempertahankan shalat dalam kondisi gerhana hingga durasi gerhana bulan selesai,” (I’anatut Thalibin, Beirut, Darul Fikr, 2005 M/1425-1426 H, juz I, halaman 303).

Selama gerhana masih berlangsung, maka kesunahan shalat dua rakaat gerhana tetap berlaku. Sedangkan dua khutbah shalat gerhana bulan boleh tetap berlangsung atau boleh dimulai meski gerhana bulan sudah berlalu.

Halaman
123

Berita Terkini