Laporan wartawan Tribun-Timur, Saldy
TRIBUN-TIMUR.COM,MAKASSAR - Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sulsel tak mau tinggal diam menanti realisasi program nyata pasangan Gubernur terpilih HM Nurdin Abdullah dan Andi Sudirman Sulaiman (Prof Andalan).
Hal itu dibuktikan dengan pembentukan Tim Transisi untuk membahas penyusunan anggaran pokok daerah tahun 2019, Kamis (19/7).
Tim Transisi ini diketahui gabungan antara Pemprov Sulsel dan Tim Perencana Program Politik Prof Andalan saat Pilgub Sulsel 2018 baru-baru ini.
Tim Transisi pihak Pemprov Sulsel dipimpin oleh Kepala Bappeda Sulsel Jufri Rahman, dengan Anggota Asisten II Bidang Ekonomi Muhammad Firda, dan Kaban Keuangan Sulsel Arwin Azis.
Baca: Tanpa Nurdin Abdullah, Sudirman Sulaiman Rapat Tertutup Bareng Pj Gubernur Sulsel
Sementara Tim Transisi pihak Prof Andalan di antaranya Prof Yusran Yusuf, (akademisi), Prof Sudirman (akademisi), Ketua Timses Prof Andalan Taufik Fahruddin, konsultan Prof Andalan meliputi, Rusdi, Muh Yusuf Idham, Fahmi dan Rendra Darwis.
Tim Transisi resmi terbentuk di Rujab Gubernur Sulsel dipimpin langsung Pj Gubernur Sulsel Sumarsono, dan Wagub Sulsel terpilih, Sudirman Sulaiman.
Mereka rapat secara tertutup, di ruang rapat Gubernur Sulsel.
Dulu, Gubernur Sulsel sebelumnya, Syahrul Yasin Limpo juga kerab mengambil keputusan di ruang rapat yang dimana dindingnya tergantung kaligrafi Sultan Hasanuddin.
Pantauan tribun-timur.com, di meja para peserta rapat, telah tersedia teh, kopi, serta kue Barongko.
Soni Sumarsono da Sudirman bahkan terdengar mengeluarkan suara tawa yang lantang.
Nama Nurdin Abdullah juga disebut - sebut dalam rapat itu.
Entah apa yang mereka bahas, sehingga Soni tiba-tiba memukul meja hingga cangkir diatas meja itu menggerincing. 'Prak... Hahahaa' terdengae dalam rapat itu.
Usai rapat, mereka memberikan keterangan pers, kepada para wartawan yang telah menunggu mereka sejak pukul 16.00 wita, hingga 17.30 wita petang.
Baca: Lebih Utamakan Pendidikan, Putri Nurdin Abdullah Ogah Ikut-ikutan Nyaleg
Soni yang lebih dulu berbicara dalam kesempatan itu mengatakan bahwa pertemuan ini adalah agenda silaturahim.
Namun intinya dalam pertemuan ini kata Soni, akan menyingkronkan program yang dimiliki Prof Andalan dengan progam jangka panjang Pemprov Sulsel.
"Program harus di sinkronisasi, jangan sampai program terputus karena ada pemerintahan dan pemimpin baru. Semua harus disinkronkan," katanya.
Olehnya itu, Soni mewakili Pemprov Sulsel, mengundang paslon pemenang Pilgub Sulsel untuk mensinergikan program.
Untuk mensinergikan program, Pemprov Sulsel mengundang pihak Prof Andalan untuk ikut dalam rapat pembahasan anggaran pokok tahun 2019 yang akan dibahas pada waktu yang segera.
"Dalam waktu dekat ini kita akan rapat bersama di DPRD. Kami sudah komit bersama DPRD, " katanya.
Sangat penting pertemuan ini, pasalnya program 100 hari kerja Prof Andalan akan terwujud jika mereka terlibat dalam pembahasan anggaran.
"September mereka sudah dilantik, tapi pembahasan sudah digelar Agustus. Nah otomatis mereka sudah memimpin, jadi kita libatkan mulai sekarang," katanya.
Hal senada juga diungkapkan oleh Wagub terpilih, Sudirman Sulaiman, ia mengatakan pertemuan ini adalah silaturahmi.
Untuk program-program kerja Prof Andalan, itu akan ia rilis setelah digelar rapat bersama Tim Transisi.
"Ini akan ada kejutan, kalau kita umumkan toh bukan kejuatan," paparnya.
Baca: Profil A Sudirman Sulaiman: dari Gen Milenial, Anak TNI, Hingga Gaya Hidupnya saat Kuliah
Sementara itu, Ketua Tim Transisi Prof Andalan, Prof Yusran Yusuf mengatakan bahwa pihaknya mulai pekan depan akan berkantor bersama tim transisi Pemprov Sulsel.
"Ada waktunya. Insya Allah kita akan berikan yang terbaik kepada masyarakat," katanya.
Sekedar diketahui, Prof Andalan memiliki lima program utama saat pesta demokrasi Pilgub Sulsel, yakni Yakni (1) Bantuan Permodalan, Teknologi & Skill untuk Mendukung Hilirisasi Pertanian dan Perikanan, (2) Rumah Sakit Regional di 6 Wilayah dan Ambulans Siaga.
(3) Birokrasi Anti-Korupsi & Masyarakat Madani, (4) Destinasi Wisata Andalan Berkualitas Internasional, serta (5) Pembangunan Infrastruktur yang Menjangkau Masyarakat Desa Terpencil. (sal)