Ketujuh, data BPS yang dirilis 17 Mei 2018 menyebutkan nilai ekspor komoditas pertanian mencapai 298,5 juta USD atau tumbuh 6,11 persen (month to month) dan 7,38 persen (year on year). Pertumbuhan Domestik Bruto (PDB) di sektor pertanian pada tahun 2017-2018 naik mencapai 4,41 persen.
“Capaian ini terjadi karena beberapa komoditas sudah swasembada alias tidak lagi impor. Adapun impor beras di tahun 2018 bukan karena kekurangan produksi, tapi produksi cukup,” beber Menix.
“Buktinya selama beras impor sampe saat ini belum dikeluarkan di gudang dan selama Ramadhan hingga saat ini harga stabil. Kebijakan impor pun bukan dari Kementan, malah Kementan menolak,” lanjutnya.
Terkait pendataan pangan, pria jebolan IPB ini meminta agar percayakan data kepada institusi yang kompeten. Kini BPS sedang bekerja keras memperbaiki data pangan.
“Sabarlah menunggu, dalam waktu dekat akan dirilis BPS data pangan yang baru dengan metode kerangka sampling area,” ujar Menix.
Dalam hal mewujudkan good governance pada era Jokowi-JK terlihat Kementan telah meraih WTP dua tahun berturut-turut. Periode sebelumnya belum pernah WTP, memperoleh penghargaan kementerian terbaik anti gratifikasi dari KPK.
“Dalam hal bersih bersih internal telah dimutasi dan demosi 1.295 pegawai termasuk sebagian langsung dipecat. Ini kan bukti nyata reformasi mental aparatur,” ucap Menix.
Kementan pun telah blacklist 5 importir bawang putih nakal dan 5 importir bawang bombai mini. Bersama KPPU telah menindak kartel daging sapi, ayam, telur, jagung dan lainnya, bersama Satgas Pangan menindak 782 kasus dan tersangka, termasuk kasus beras PT IBU.
“Masalah-masalah yang merugikan petani dan konsumen seperti ini kan sekarang disikat habis,” tegas Menix.
Menurut Menix, membangun secara keberlanjutan mutlak diperlukan. Kini sudah dimantapkan juga infrastruktur dasar pertanian, termasuk pemanfaatan 1 juta lahan rawa lebak dan pasang surut teruma di Sumatera Selatan dan Kalimantan Selatan.
Demikian juga program lanjutan telah digalakkan program korporasikan kelompoktani sehingga menjadi lembaga ekonomi yang kuat, program bekerja memberantas kemiskinan di desa. Sehingga pada masa mendatang pertanian kokoh, tangguh dan berdaya saing.
“Bangsa ini kuat dibangun dengan optimisme dan sungguh-sungguh, yakin dengan program keberlanjutan seperti membangun rempah rempah guna mengembalikan kejayaan rempah masa lampau, pada 2 hingga 6tahun ke depan dikejar program swasembada bawang putih, gula industri, daging hingga pada 2045 menjadikan Indonesia sebagai Lumbung Pangan Dunia,” jelas Menix.
Sebelumnya, Anggota komisi IV DPR, Andi Akmal Pasluddin menganggap kinerja sektor Pertanian dan Pangan dari pemerintah Jokowi-JK belum membuat perubahan berarti dari pemerintahan sebelumnya.
Baca: Akmal Pasluddin Kritik Kinerja Sektor Pertanian Pemerintahan Jokowi
“Negara ini banyak sekali menghadapi anomali kebijakan yang dibuat pemerintah. Dampak anomali kebijakan ini mendominasi sektor pertanian, pangan dan perikanan. Tindakan pemerintah kerap kali mengecewakan masyarakat terutama kebijakan pangan seperti impor maupun distribusi tataniaga hingga subsidi mulai on farm maupun off farm," kata Akmal via rilis ke Tribun, Minggu (1/7/2018).
Politisi PKS Daerah Pemilihan Sulsel II ini mencontohkan, pada kebijakan impor beberapa produk pangan dan perikanan, waktunya tidak dilakukan dengan matang.(*)