Laporan Wartawan Tribun Timur, Ansar Lempe
TRIBUN-TIMUR.COM, MAROS - Pemkab Maros bakal mengucurkan APBD 2018 sebanyak Rp 14 Miliar untuk pembangunan infrastruktur jalan di daerah pedalaman Kecamatan Tompobulu, Senin (25/6/2018).
Persiapan anggaran Rp 14 M tersebut dilakukan Pemkab, pasca kasus yang dialami oleh seorang penderita TBC di kampung Bara-baraya, Dusun Tanete Bulu, Desa Bonto Manurung, Tompobulu, Dg Sunggu (49), Minggu (24/6/2018) kemarin.
Kabag Humas Pemkab Maros, Andi Darmawati mengatakan, berdasarkan perintah Bupati Maros, Hatta Rahman ke Dinas Pekerjaan Umum (PU), tahun ini pembangunan Tompobulu, digenjot.
Selain jalan, Dinas PU juga akan membangun sejumlah jembatan yang menjadi akses utama warga pedalaman untuk menuju ke Kecamatan.
"Kami sudah koordinasi dengan Dinas PU untuk segera membangun di Tompobulu. Secepatnya PU akan berkoordinasi dengan pemerintah kecamatan, untuk memastikan infrastruktur yang akan dibangun," kata Darma.
Tahun ini, Tompobulu mendapatkan alokasi anggaran terbesar dibanding Kecamatan lain. Pembangunan Tompobulu akan dirampungkan, untuk mengurangi keluhan warga.
"Tahun ini Tompobulu mendapatkan alokasi terbesar dibidang infrastruktur jalan. Kita tinggal menunggu proses pembangunan, anggaran sudah siap," kata Darma.
Darmawati mengatakan, pembangunan Kecamatan yang ada di Maros dilakukan secara merata oleh Pemkab. Hanya saja, Tompobulu, memiliki wilayah yang lebih luas dibandinfmg Kecamatan lain.
"Bukannya Pemkab membiarkan Tompobulu begitu saja. Setiap tahun ada pembangunan di sana. Hanya saja, Tompobulu sangat luas dan topografinya berbeda dengan kecamatan lain," katanya.
Sebelumnya, seorang warga pelosok Tompobulu, Maros, Dg Sunggu (40) ditandu oleh warga sejauh empat kilometer dari rumahnya untuk menuju ke ruas jalan.
Warga Bara-baraya, Dusun Tanete Bulu, Desa Bonto Manurung, tersebut dilarikan ke RSUD Salewangang, karena kondisi kesehatannya semakin buruk akibat menderita penyakit kusta dan TBC.
Untuk keluar dari kampung yang tidak memiliki akses memadai, warga miskin tersebut ditandu dengan menggunakan sarung dan bambu.
Selain warga, Dg Sunggu ditandu oleh relawan Sekolah Kolong yang sementara berada di kampung tersebut, untuk merampungkan pembangunan ruang belajar.