H-6 Makassar Pertarungan Terakhir Pilgub. Hari Ini NH-Aziz Unjuk Massa, Besok IYL-Cakka

Penulis: Muhammad Fadhly Ali
Editor: Mansur AM
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Selatan, Nurdin Halid dan Aziz Qahar Mudzakkar, menggelar kampanye dan rapat Akbar di lapangan Karebosi Makassar, Kamis (21/6/2018) Siang

TRIBUN-TIMUR.COM- Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sulsel sisa enam hari lagi per Kamis (21/6/2018).

Ratusan ribu massa mengambang di Makassar menjadi rebutan dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sulsel 2018.

Beberapa lembaga survei menyebut, swing voter di Makassar masih mencapai 40 persen.

Daftar pemilih tetap (DPT) Makassar mencapai 1.019.475.

Suara ini tersebar di 2.670 tempat pemungutan suara (TPS) di 153 kelurahan dan 15 kecamatan.

Mereka terdiri atas 497.386 pria dan 522.089 wanita.

Sesuai angka 40 persen itu, ada 300 ribu lebih suara mengambang yang masih menjadi arena abu-abu empat pasangan calon Gubernur-Wakil Gubernur Sulsel.

Jumlah suara mengambang di Makassar, jika hasil survei itu benar, hanya kalah dari total DPT di Bone (532.287), Gowa (508.746), dan Bulukumba (309.452).

Dan, dua kali lipat lebih dari DPT di Enrekang (149/115), Bantaeng (140.535), Barru (126.570). Bahkan lebih tiga kali lipat dari DPT di Palopo (101.952), Parepare (95.147), dan Selayar (89/207).

Suara pemilih terbesar ada di Makassar. “Kalau 40 persen suara mengambang di Makassar, itu artinya ada 300 ribu lebih yang masih abu-abu. Ini yang menjadikan Makassar menjadi pertarungan terakhir,” ujar Tim Media NH-Aziz, Yusuf Said.

Kenapa Prof Andalan Tak Kampanye Besar di Makassar?

Pasangan Nurdin Abdullah-Andi Sudirman Sulaiman (Prof Andalan) memilih tidak menggunakan hak kampanye akbar di Makassar. Pasangan ini lebih fokus menggarap RT/RW se-Makassar.

“Target 40 persen di Makassar insya Allah tidak goyang. Kami memilih tidak kampanye akbar karena kami tidak mau mengganggu konsentrasi warga yang masih dalam suasana Lebaran. Tapi ada hikmahnya karena dengan demikian kami bisa lebih fokus untuk langsung ke RT/RW,” ujar Ketua Tim Pemenangan Prof Andalan, M Taufik Fachrudin, tadi malam.

Juru Bicara Prof Andalan, Haeruddin Nukman, mengatakan, pihaknya membatalkan kampanye akbar di Makassar karena permintaan pasangan ini tidak dipenuhi KPU.

“Kami sudah minta jadwal ke KPU supaya dipindahkan ke tanggal 22 yang kosong tapi tidak diberikan,” ujar Elu, sapaan Haeruddin.

Halaman
123

Berita Terkini