Laporan Wartawan Tribun Timur, Syamsul Bahri
TRIBUNSINJAI.COM, SINJAI UTARA - Seorang anggota polisi di Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan ini adalah bukan anggota polisi biasa.
Adalah Aipda Ambo Ajeng yang saat ini bertugas untuk memberikan pengamanan di kantor Panwaslu Kabupaten Sinjai.
Jika dilihat kesehariannya dia anggota polisi yang tampak sederhana.Ambo Ajeng selain sebagai anggota Polri yang bertugas di Kabupaten Sinjai, juga sebagai salah satu pengusaha sukses di Sinjai saat ini.
Sebelumnya pada tahun 2000 an lalu, Ambo Ajeng hanya anggota polisi biasa tidak memiliki usaha seperti anggota polisi pada umumnya di Sinjai. Selain mengandalkan gajinya sebagai anggota polisi juga numpang di rumah mertua saat itu.
Seiring dengan waktu Ambo Ajeng melihat banyak warga Sinjai menjadi pengusaha. Berhari-hari merenung ingin mencari tahu kesuksesan orang-orang sukses di sekelilingnya.
Tapi tetap saja menemui jalan buntu. Suatu hari bertemu salah seorang perbankan di Sinjai lalu menceritakan keinginannya untuk membuka usaha karena dirinya tinggal di rumah mertuanya di kompleks Pasar Sentral Sinjai.
Hasil perbincangannya dengan orang perbankan tersebut. Ambo Ajeng terinspirasi membuka usaha dengan menggunakan dana kredit salah satu bank di Sinjai.
Usaha yang paling pertama dibuka di Pasar Sentral Sinjai yakni barang campuran. Seiring berjalannya waktu, usaha Ambo Ajeng kian tumbuh. Ia makin banyak pelanggan dan relasinya hingga tahun 2007 lalu mencapai kesuksesan dan dianggap cukup saat itu.
Ambo Ajeng kembali merintis usaha lain yakni usaha besi tua dengan harapan agar dia makin banyak mempekerjakan warga Sinjai yang tanpa pekerjaan tetap.
Usaha besi tua itu mulai dilakoninya dengan menjaling relasi dari Makassar. Awalnya usaha itu laris, lalu belakangan besi tua itu dibawa pergi pembelinya yang tak kembali hinggab sekarang.
Kerugiannya saat itu mencapai Rp 1 miliar, usaha barang campuran lainnya yang selama ini mulai maju juga goyang hingga bangkrut. Ambo Ajeng kala itu frustasi.
Tak lama kemudian ia mengihklaskan semuanya lalu kembali berdoa dan berusaha dan membuka kredit baru ke bank di Sinjai. Dan usaha besi tua tersebut tidak lagi dilanjutkan. Tapi tetap fokus pada usaha barang campuran. Dan kini sukses membangun minimarket di dalam Pasar Sentral Sinjai.
" Intinya kenapa orang lain bisa sementara kita tidak bisa. Yang kedua jangan berhenti berbuat baik kepada orang lain, Insya Allah akan meridai. Rezki itu jalannya dari orang lain dan terpenting adalah doa kita kepadaNya," kata Ambo Ajeng, Jumat (8/6/2019).
Dia juga mengungkap bahwa saat ditipu oleh salah seorang pengusaha besi asal Makassar hingga bangkrut, ia berkeyakinan bahwa dirinya hanya diuji oleh Allah Swt. (*)
Foto Aipda Ambo Ajeng.