TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - General Manager PLN Sulselrabar Ir Andi Bambang Yusuf bersama rekannya sesama alumni angkatan tahun 1984 SMP Negeri Ujung Lamuru mengunjungi beberapa guru yang pernah mengajar mereka saat masih duduk di sekolah yang kini bernama SMP Negeri 1 Lappariaja.
SMP dimaksud berada di Lappariaja, Kabupaten Bone, Provinsi Sulawesi Selatan
mengunjungi ke beberapa orang yang pernah mengajar mereka sewaktu masih duduk di sekolah yang kini bernama SMP Negeri 1 Lappariaja.
Kunjungan tersebut merupakan rangkaian acara Silaturahmi Nasional (Silatnas) SMP Negeri Ujung Lamuru yang akan digelar di sekolah tersebut, 17 Juni mendatang.
Diperkirakan, ribuan alumi dari semua angkatan sekolah yang berdiri sejak tahun 60-an itu akan bergabung di acara tersebut.
Ketua Angkatan 84 SMP Negeri Ujung Lamuru, Hasanuddin Suaeb, mengatakan, anjangsana ke para guru mereka itu mengobati rasa rindu kepada mereka.
“Angkatan kami boleh dikata sudah banyak yang sukses dalam kehidupan mereka tentu tidak lepas dari hasil didikan para guru kami sejak SD dan SMP,” kata Hasanuddin melalui rilisnya, Senin (4/6/2018).
Angkatan 84 disebut-sebut sebagai salah satu generasi ‘emas’ SMP Negeri Ujung Lamuru.
Di angkatan ini, tersebar ke berbagai profesi seperti dosen, dokter, pengusaha, bankir, karyawan BUMN, guru, dan lainnya.
Satu di antaranya Ir Andi Bambang Yusuf yang kini menjabat sebagai General Manager PLN Sulselrabar.
Bambang juga ikut serta dalam acara kunjungan ke rumah-rumah guru mereka.
Dalam kunjungan yang digelar selama beberapa hari pekan lalu itu, mereka mendatangi 10 guru yang semuanya sudah pensiun.
Mereka tersebar di Bone dan Makassar.
“Banyak sekali guru yang masih terus kami cari alamatnya. Mudah-mudahan bisa ketemu sebelum acara silatnas,” kata Hasanuddin.
Kunjungan ke para guru-guru ini, merupakan langkah yang terbilang langka.
“Selama ini, reuni selalu hanya sebatas ketemu teman-teman tapi kali ini kami betul-betul rindu ke guru kami,” katanya.
Guru yang sempat dikunjungi adalah HA Tjamba Pandu, Abd Kadir, Nasrun, Makmur, Syarifuddin, Ahmad, Rosdiana, Halminah, A Nur Alam, Bahrah, dan Sarafah. Mereka juga memberi bingkisan ke setiap guru yang dikunjunginya.
Momen yang paling mengharukan ketika mengunjungi kepala sekolah yang bertandatangan di ijazah mereka, HA Tjamba Pandu.
Betapa tidak, kepala sekolah yang dikenal sangat kharismatik itu masih mengenali hampir seluruh yang datang satu per satu.
“Bahkan Pak Tjamba tahu banyak aktivitas kami sekarang. Beliau tahu ada di antara kami yang dokter spesialis bahkan sudah professor. Bahkan dia tau di mana-mana Pak Bambang pernah bertugas sejak berkarier di PLN,” katanya.
Tjamba Pandu yang kini berusia 84 tahun tampak terharu saat dikunjungi.
"Beliau tampak sangat bersemangat dan juga berjanji akan hadir di acara silatnas,” tambah Hasanuddin. (*)