Jadi Konsultan 2 Terduga Teroris, Dosen Ini Berurusan dengan Densus 88

Editor: Mansur AM
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Suasana di dalam Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok pasca kerusuhan yang dilakukan narapidana terorisme, Kamis (10/5/2018)

TRIBUN-TIMUR.COM - Dosen ini terpaksa berurusan dengan Densus 88.

Pasalnya dua terduga teroris yang ditangkap Densus 88 mengaku ingin konsultasi dengan sang dosen.

Baca: Video Detik-detik Selfi Juara Liga Dangdut Indonesia dan Daftar Hadiahnya

Seorang dosen di Palembang, Sumatera Selatan, diduga ikut sebagai jaringan teroris yang hendak menyerang Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat.

Baca: TERPOPULER: Kemenangan Selfi si Anak Pabentor di LIDA, Foto Pengebom Gereja Surabaya, Abdul Somad

Hal tersebut disampaikan kedua terduga teroris yang ditangkap tim Densus 88 Anti-Teror inisial AA (39) dan HK (38).

Baca: Heboh Bom Gereja, Ustad Somad Jadi Sorotan, Netter Kritik Ceramahnya Soal Bom Bunuh Diri

Keduanya ditangkap di kawasan pasar KM 5 Palembang, Sumatera Selatan.

“Saat ditangkap di kawasan pasar KM 5, keduanya hendak naik ojek menuju rumah dosen untuk konsultasi. Karena situasi di Brimob kondusif,” ujar Kapolda Sumsel Irjen Pol Zulkarnain Adinegara, Senin (14/5/2018).

Zulkarnain menjelaskan, AA dan HK sebelumnya telah berada di Jakarta untuk merencanakan aksi mereka.

Karena batal, mereka memutuskan datang ke Palembang dengan menaiki bus antarkota, untuk menemui seorang dosen.

“Ada tujuh orang yang berencana ikut dalam penyerangan di Mako Brimob, namun sampai sekarang baru dua yang tertangkap. Untuk dosen yang dimaksud masih kita selidiki," tuturnya.

AA dan HK pun mengaku anti Pancasila dan ingin menerapkan dasar negara Indonesia berasaskan pada khilafah.

Kedua alasan tersebut, menjadi dasar mereka untuk membantu membebaskan para napi dan melaksanakan aksi teror ke sejumlah wilayah.

“Mereka berdua bekerja sebagai pedagang makanan di Pekanbaru Riau. AA dan HK bertemu di sebuah pengajian di Pekanbaru, Riau,” tutupnya.

Kronologi Penangkapan AA dan HK

Dua warga Pekanbaru, Riau, inisial AA (39) dan HK (38) tertangkap tim Dentasemen Khusus (Densus) 88 Anti-Teror di kawasan KM 5, Palembang.

Kapolda Sumsel Irjen Pol Zulkarnain Adinegara (Kompas.com/ Aji YK Putra)

Keduanya kini masih menjalani pemeriksaan secara intensif di Mako Brimob Sumatera Selatan.

Kapolda Sumsel Irjen Pol Zulkarnain Adinegara mengatakan, dari pemeriksaan awal diketahui, keduanya sedang merencanakan aksi penyerangan ke Mako Brimob Kelapa Dua Depok, Jabar.

“Pasca kerusuhan napi teroris di Mako Brimob Depok, mereka bermaksud hendak menyerang kesana,” kata Zulkarnain, saat dikonfirmasi, Senin (14/5/2018).

Zulkarnain menjelaskan, mereka ingin menyerang Mako Brimob untuk membebaskan para napi teroris yang ditahan di sana.

Namun, karena seluruh napi yang mengamuk berhasil dikendalikan, keduanya pun memutuskan ke Palembang untuk kembali menyusun strategi.

“Pengakuannya seperti itu, untuk membantu membebaskan para Amalia. Kita terus kembangkan siapa saja jaringan mereka,” jelas Zulkarnain.

Rusuh narapidana teroris di Rutan Salemba Cabang Mako Brimob berhasil diredam aparat kepolisian setelah kurang lebih 30 jam para napi menguasai tiga blok.

Sebanyak lima polisi meninggal dunia dalam kejadian ini, sementara satu napiter juga meninggal dunia.

Insiden ini menyita perhatian terutama setelah ISIS melalui sebuah siaran internet mengaku bertanggungjawab atas insiden di Rutan Salemba Cabang Mako Brimob ini.

Islamic State of Iraq and Syria atau Islamic State in Iraq and al-Sham (ISIS) (ist)

Namun klaim ISIS ini dibantah Polri bahwa insiden terjadi karena masalah sepele.

Rusuh di Rutan Salemba Cabang Mako Brimob pekan lalu memicu insiden lanjutan di tiga gereja di Surabaya dan depan Markas Polrestabes Surabaya.

Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian dalam jumpa pers resmi mengatakan insiden bom bunuh diri ini dipicu melemahnya posisi ISIS di pentas global menyusul banyaknya gembong ISIS ditangkap atau terbunuh.

Baca: Kronologi Lengkap Bom Meledak di Markas Polisi Surabaya, Apa Hubungannya ISIS dan Paris?

(*)

Baca: Video Detik-detik Selfi Juara Liga Dangdut Indonesia dan Daftar Hadiahnya

Baca: Heboh Bom Gereja, Ustad Somad Jadi Sorotan, Netter Kritik Ceramahnya Soal Bom Bunuh Diri

Baca: Banjir Air Mata, Sule Peluk Rizky Febian yang Menangis Saat Nyanyikan Kesempurnaan Cinta

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Batal Serang Mako Brimob, 2 Terduga Teroris Konsultasi ke Dosen", 

Berita Terkini