Baca tanpa iklan
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Pakar Ilmu Sosial dan Politik, Lukman menuturkan penampilan unggul pasangan calon Gubernur-calon Wakil Gubernur Sulsel nomor urut satu, Nurdin Halid-Abdul Aziz Qahhar Mudzakkar dalam debat.
Debat kandidat edisi III berlangsung di Auditorium TVRI, Rabu (9/5/2018) malam.
Lukman menilai, gagasan pasangan NH-Aziz sangat bersesuian dengan tema debat.
Tema tersebut ialah penguatan kearifan lokal yang memperkokoh idelogi bangsa dan NKRI.
Tema ini meliputi isu korupsi, narkoba, kebudayaan, HAM, SARA, radikalisme, dan kelompok minoritas.
"Pilihan kalimatnya sangat menggambarkan kebesaran dan keluhuran budaya Bugis Makassar. Ada beberapa hal pokok yang disampaikan beliau bagaimana diaspora masyarakat suku Bugis Makassar yang dapat hadir di semua wilayah NKRI dan menjadi spirit dalam membangun Sulsel dengan konsep trikarya," jelasnya via rilis tim NH-Aziz, Rabu (9/5/2018).
Baca: NA-ASS Dukung LGBT, Jubir NH-Aziz: Ini Bahaya Bagi Masyarakat Sulsel
Kata Lukman, gagasan NH-Aziz selalu mengingatkan dan memberikan inspirasi akan keluhuran dan kebesaran nilai-nilai masyarakat Sulsel yang sekarang cenderung terkikis dalam ruang sosial masyarakat.
Karena itu, penegasan karakter kepemimpinan sesuai kearifan lokal mesti hadir di Sulawesi Selatan sangatlah kontekstual dalam konteks kekinian.
"Seperti dijelaskan Pak NH perlu menanamkan nilai sipakatau, sipakalebbi, taro ada taro gau, dan appadengerreng. Ini menjadi harapan baru bagi masyarakat Sulsel untuk hadirnya kepemimpinan yang bukan hanya tumbuh dengan spirit global tapi juga akan tetap berpijak pada falsafah keagungan dan keluhuran budaya," tutur Lukman.
Lebih lanjut, Lukman mengungkapkan, NH-Aziz dalam debat malam ini mampu tampil secara istimewa dalam menjelaskan visi-misi yang menjadi patron perjuangann.
Baca: NH-Aziz Akan Ungkap Data dan Fakta di Debat Pilgub Sulsel
NH-Aziz disebut mampu mengkreasi visi-misi tersebut untuk senantiasa mengaitkan dengan keluhuran dan kearifan puncak-puncak kebudayaan.
"Serta mampu menepis persoalan korupsi yang selama ini selalu menjadi serangan black campaign bagi paslon ini. Kasus hukum yang pernah menimpanya tidaklah terkait dengan perbuatan untuk memperkaya diri sendiri, justru kebijakan beliau untuk melindungi masyarakat dan kelompok ekonomi kecil dari korporasi ekonomi besar," tandasnya.(*)