TRIBUN-TIMUR.COM - Ujian SBMPTN di Universitas Hasanuddin (UNHAS) baru berlangsung sekitar 30 menit, tepatnya pukul 10.45 Wita, ketika seorang peserta berinisial IR minta izin masuk toilet.
IR seorang peserta asal Enrekang ini tak sekali meminta izin.
Kepala Humas Unhas, Ishaq Rahman mengatan IR meminta izin hingga 3 kali.
"Dia ke toilet berbolak balik tiga kali. Yang ketiga kalinya tinggal agak lama, kurang lebih setengah jam," sebutnya.
Pengawas SBMPTN mulai curiga.
Pengawas lalu menghubungi petugas medis yang yang disiapkan panitia SBMPTN.
“Tim medis menunggu sekitar satu jam di depan toilet. Pengawas mendengar si peserta seperti meringis. Nah, pas keluar, dia dalam keadaan kuyup, pucat, lesu, dan ada beecak darah.” sambungnya.
Namun saat itu dia wanita itu belum diketahui jika baru saja melahirkan bayi.
Ia pun ngotot untuk kembali mengikuti SBMPTN. Namun, ditolak oleh pengawas.
Petugas medis pun membawanya ke rumah sakit Wahidin yang masih terletak di kawasan kampus Unhas.
Sekitar pukul 12.00 wita, Suri (41) petugas cleaning servis asal Kampung Nipa nipa, Antang pun melaporkan telah menemukan bayi di bak closet toilet itu.
Sang bayi masih dalam kondisi bernyawa.
Menurut Suri, ia mendengar suara tangisan bayi di dalam kamar mandi, sehingga perempuan tersebut mencari tahu dari mana asal suara tangisan bayi tersebut berasal .
"Saat membuka penutup bak air closet ditemukan seorang bayi laki laki yang masih terlilit dengan ari ari dan masih berlumuran darah yang disimpandalam bak air," ujarnya.
Selanjutnya petugas cleaning service langsung menyelamatkan bayi tersebut.
Kemudian langsung menelpon pihak kampus.
Tidak lama kemudian bayi tersebut langsung dibawa ke rumah sakit pendidikan dengan menggunakan mobil ambulans untuk dilakukan pertolongan pertama ke RS pendidikan Unhas. Jl Perintis Kemerdekaan.
Setelah tiba di rumah sakit pendidikan Unhas, bayi tersebut dirawat. Berat bayi 1.4 kg.