Mereka sekaligus ingin menciptakan suasana “berkabung” bagi fans Madrid dalam upacara “pemakaman” di rumah tim asuhan Zinedine Zidane.
Sampai pertengahan babak kedua, Arjen Robben dkk telah unggul 2-1; berarti agregat sama 3-3.
Pasukan Don Carlo bermain luar biasa.
Namun malapetaka bagi Der Bavarian datang beruntun.
Wasit asal Hungaria, Victor Kassai, mengeluarkan kartu merah buat Arturo Vidal di menit ke-84, padahal ia merasa tidak melakukan pelanggaran.
Vidal harus keluar, sehingga pada perpanjangan waktu 2 x 15 menit, Muenchen harus bermain dengan sepuluh pemain.
Bencana berikutnya adalah kiper nomor satu Jerman yang mengawal gawang Muenchen, Mauel Neuer, cedera.
Predator Madrid, Cristiano Ronaldo, mengoyak jala gawang Die Roten, sebanyak dua kali di babak tambahan.
Derita Bayern Muenchen semakin bertambah dengan tambahan 1 gol bagi Madrid yang dicetak oleh Marco Asensio.
Skor 4-2 buat Madrid, sekaligus unggul agregat 6-3 atas Muenchen sekaligus menyingkirkan tim asuhan Don Carlo dari pentas Liga Champions.
Protes Robert Lewandowski, Thiago Alcantara dan Vidal yang menyerbu ruang ganti wasit, tak mengubah keadaan.
Laga dini hari nanti antara Bayern dan Real Madrid memiliki nuansa yang berbeda, karena kali ini Der Bavarian diasuh oleh Jupp Heynckes, pelatih yang mempersembahkan titel Liga Champions 2013 bagi Muenchen.
Seluruh pasukan Heynckes dibalut tekad untuk menuntaskan dendam kepada El Real sekaligus mendukung Heynckes kembali meraih prestasi yang sama.
Alasannya, karena sang pelatih akan pensiun di akhir musim ini.
Bagi Real Madrid, alangkah indahnya dapat mempertahankan gelar dan meraih trofi Champions tiga kali berturut-turut, yang jika tercapai akan menjadi sebuah prestasi yang akan amat sulit disamai oleh tim manapun.