TRIBUN-TIMUR.COM-- Dua klub Liga 1 2018, PSM Makassar, dan Perseru Serui, terancam harus menjadi musafir selama pertandingan di bulan puasa.
Hal itu dikatakan langsung oleh Chier Operating Officer (COO) PT Liga Indonesia Baru (LIB), Tigorshalom Boboy, saat ditemui BolaSport.com di Hotel Grand, Kemang, Jakarta Selatan, Senin (16/4/2018).
Tigor mengatakan demikian dikarenakan stadion yang dimiliki Perseru dan PSM tidak bisa menggelar laga pada malam hari.
Kedua venue itu adalah Stadion Marora (Serui), dan Stadion Andi Mattalatta (Makassar).
Perseru sejauh ini memang selalu menggelar pertandingan di sore hari.
Sementara PSM sempat menggelar pertandingan di malam hari, namun pencahayaan lampu masih kurang memenuhi standar PT LIB.
"Perseru dan PSM harus keluar dari kandangnya karena kondisi lampu yang tidak memadai," kata Tigor.
Tigor menambahkan bahwa PT LIB sudah memberikan deadline waktu kepada Perseru dan PSM untuk merapikan kekurangan standarisasi stadion sampai 23 Mei 2018.
Jika tidak dikerjakan dengan baik, maka mau tidak mau kedua tim tersebut harus pasrah.
Pria kelahiran Jakarta itu juga menyebutkan stadion di Liga 1 2018 harus mencapai 800 lux.
Sementara pencahayaan lampu di kandang PSM di bawah jumlah tersebut.
"Yang bilang PSM kondisi lampunya bagus siapa? Setiap stadion itu harus 800 lux," kata Tigor.
"PSM meminta waktu untuk memperbaiki dan kami mempersilahkan itu sampai 23 Mei 2018," ucap Tigor mengakhiri.
Tanggapan PT LIB Soal Kerusuhan Arema vs Persib
Kericuhan terjadi pada ertandingan Arema FC versus Persib Bandung di pekan keempat Go-Jek Liga 1 2018, Minggu (15/4) kemarin
Pada laga yang digelar di stadion Kanjuruhan tersebut, puluhan penonton masuk ke dalam lapangan stadion.
Pemandangan tersebut terjadi menjelang berakhirnya babak kedua atau kedudukan imbang 2-2.
Menilik tingkat kericuhan, pertandingan itu pun tidak bisa dilanjutkan.
Sejumlah penonton jadi korban. Ada pingsan dan harus dibawah ke rumah sakit.
Bahkan Pelatih Persib Bandung, Mario Gomez mengalami luka di bagian kepala.
Terkait hal itu, PT Liga Indonesia Baru (LIB) mengumumkan bahwa pertandingan dinyatakan telah selesai.
Itu artinya laga Arema FC versus Persib tidak dilanjutkan pada keesokan harinya atau pada waktu lain.
Apa yang telah diputuskan LIB tersebut sesuai dengan regulasi yang tertuang pada pasal 12 ayat 1 C dan 1 D.
Dalam regulasi tersebut dijelaskan jika force majure yang termasuk kericuhan penonton maka status pertandingan akan diputuskan oleh LIB. Hanya saja, putusan dari LIB tersebut harus melalui beberapa pertimbangan dan proses berdasarkan keputusan wasit dan laporan dari pengawas pertandingan.
“Acuannya pada laporan pertandingan yang dikirimkan oleh pengawas pertandingan. Semua telah kami baca dan pelajari secara terperinci. Dari laporan tersebut, kami memutuskan pertandingan telah selesai,” jelas Tigorshalom Boboy, COO PT LIB seperti dikutip dari rilis LIB kepada awak Tribun, Senin sore ini (16/2018).
Terkait hukuman dari akibat kejadian tersebut, belum bisa diputuskan hari ini, Senin (16/4).
LIB akan menyerahkan kasus ini sepenuhnya kepada yang lebih berhak.
“Komisi Disiplin yang akan mempelajari kasus ini dan jika ada yang salah atau melanggar peraturan, maka Komdis yang akan menentukan hukumannya. Kami berharap kejadian seperti ini tidak akan terulang lagi,” pungkas Tigor.