Ini Penyebab Terbengkalainya Jembatan Damma Maros Menurut Sekdes Bonto Matinggi

Penulis: Ansar
Editor: Mahyuddin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Proyek jembatan gantung Damma, Desa Bonto Matinggi, Tompobulu, Maros, yang belum rampung. Padahal jembatan tersebut dibangun sejak 2015 lalu.

Laporan Wartawan Tribun Timur, Ansar Lempe

TRIBUN TIMUR.COM, MAROS - Sekertaris Desa Bonto Matinggi, Tompobulu, Maros, Saharuddin mengakui, pembangunan jembatan Dusun Damma, Desa Bonto Matinggi, Tompobulu, terbengkalai, Rabu (11/4/2018).

Menurutnya, perampungan jembatan terkendala pada tali seling yang menghubungkan kedua tiang yang berada di tepi sungai.

Tahun 2015 lalu, tali tersebut seharusnya sudah dibeli, namun batal. Hal itu disebabkan harga tali lebih mahal dari perencanaan.

Tali seling tersebut menjadi penyebab tidak rampungnya jembatan, yang dijadwalkan tahun 2017 lalu.

Baca: Telan Rp 332 Juta, PU Maros: Jembatan Damma Hanya Butuh Dana Segini

Dari total anggaran Rp 197 juta tahun 2015, Saharuddin hanya menyiapkan Rp 28 juta untuk tali seling.

Namun setelah mengecek harga di toko, tali seling tersebut seharga Rp 93 juta.

"Kami tidak beli tali seling, karena anggaran yang tersedia sudah tidak cukup. Prediksi kami, tali itu hanya seharga Rp 28 juta. Tapi ternyata Rp 93 juta," katanya.

Anggaran tahap awal, hanya cukup digunakan membangun tiang saja.

Setelah 2015, Desa kembali mengucurkan Dana Desa 2017, sebesar Rp 135 juta untuk tapak pondasi dan kayu jembatan.

Baca: Pertanyakan RAB Jembatan Damma, DPRD dan PU Maros Bakal Lakukan Ini

Barang tersebut sudah ada dan saat ini sementara disimpan. Alat yang sudah ada tidak bisa digunakan lantaran terkendala pada tali seling.

"Tahun 2018 mau dirampungkan dengan menggunakan swadaya. Tapi biayanya baru dianggarkan di tahun 2019. Yang penting jembatan ini selesai," ujarnya.

Hal itu dikatakannya saat menghadiri RDP di kantor DPRD Maros, yang dipimpin oleh anggota Komisi II, Hasmin Badoa.(*)

Berita Terkini