Laporan Wartawan TribunBone.com Justang M
TRIBUNBONE.COM, KAJUARA - Almarhum Purn Jenderal Andi Muhammad Yusuf diusulkan sebagai pahlawan nasional oleh Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan di Kementerian Sosial RI.
Andi Muhammad Jusuf Amier putera kelahiran Kajuara, Bone, Sulawesi Selatan, 23 Juni 1928.
Lantaran namanya diusulkan oleh Pemprov Sulsel sebagai tokoh nasional, banyak penasaran terkait masa kecil mantan Kepala BPK RI era Soeharto itu.
Keponakan alm Jenderal M Yusuf, Andi Abu Bakar Amir(74) mengungkapkan kebiasaan masa kecil M Yusuf yang belum diketahui masyarakat.
"Almarhum Jenderal M Yusuf masa kecilnya kerap bermalam di Masjid," kata Petta Abu, sapaan A Abu Bakar kepada tribunbone.com di Lingkungan Bojo, Kelurahan Awangtangka, Kecamatan Kajuara, Bone.
"Biasa nginap di Masjid, sama-sama pak Imam, dan kebiasaan nginap di Masjid membuat ia kerap dimarahi ayahnya," tambah mantan legislator DPRD Bone ini.
Selain masa kecil M Yusuf kerap bermalam di Masjid, tokoh kharismatik M Yusuf juga dikenal seorang pemberani yang tidak takut kepada penjajah Belanda saat itu.
" M Yusuf muda yang bergabung dengan tentara pelajar sering membawa bendera merah putih dan suka membagikan bendera ke pemuda di Kampung, Kajuara, Salomekko, dan sekitarnya," kata
Karena ulahnya itu, ia kerap berurusan dengan Hindia Belanda.
"Kadang-kadang ditangkap tentara Belanda gara-gara Bendera Merah Putih,"tambahnya.
Cerita masa kecil M Yusuf itu didapatkan Abu Bakar dari ayahnya, A Muharram Amier, saudara M Yusuf.
Diketahui, M Yusuf menghabiskan masa kecil di kampung halaman di Kajuara, Bone.
Kemudian pindah ke Kota Watampone, dan merantau ke Yogyakarta saat berusia remaja.